GridHEALTH.id - Olahraga lari dilakukan oleh banyak orang, tak hanya atlet profesional tapi juga masyarakat umum.
Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak senang melakukan ini. Belakangan, event marathon pun selalu ramai.
Meski terlihat mudah dilakukan, tapi ada risiko cedera sehingga tetap diperlukan juga kehati-hatian ketika menjalani olahraga ini.
Dokter spesialis Sport Medicine dr. Andhika Raspati, SpKO, menerangkan ada tiga jenis cedera olahraga lari yang paling sering terjadi.
Ini merupakan jenis cedera yang terjadi pada lutut, tepatnya pada bagian tempurung.
"Pelari itu nggak jauh (cederanya) dari sekitar lutut. Ada yang namanya runner's knee, biasanya di bagian depan sekitar tempurung," kata dokter Andika dalam Opening Store 2nd HOKA Jakarta, Rabu (7/12/2022).
ITBS alias Iliotibial band syndrome, adalah cedera yang terjadi pada sisi samping lutut.
"Problemnya lebih ke arah ototnya kurang kuat, sehingga ketika mendarat, lututnya masuk ke dalam. Akhirnya membuat ada tarikan yang tidak perlu di sisi luar lutut," jelasnya.
Cedera shin splits atau yang terjadi di tulang kering pun juga kerap dialami saat melakukan olahraga lari.
Terutama pada orang-orang yang terlalu ambius saat berlari, sehingga bagian tulang keringnya terasa nyeri.
Lebih lanjut, dokter Andika juga menyebutkan para pelari juga kerap mengalami cedera tendon Achilles.
Baca Juga: Cedera Bahu Paling Sering Terjadi Saat Olahraga, Bahkan Ada yang Sampai 'Copot'
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar