2. Usia ibu hamil di atas 35 tahun
3. Menjalani terapi kehamilan atau perawatan kesuburan
4. Paparan zat tertentu, seperti rokok, pestisida, dan lain-lain
5. Terhambatnya kerja hormon testosteron
6. Kelahiran prematur.
Pengidap hipospadia dapat didiagnosis sejak lahir melalui pemeriksaan fisik, tanpa pemeriksaan lanjutan.
Namun, pada kasus yang parah pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk mengetahui kelainan kelamin pada bayi.
Dokter akan menganjurkan pemeriksaan kromosom.(*)
Baca Juga: KSAD Andika: Kakak Aprilia Manganang Juga Mengidap Hipospadia, Perlu Jalani Corrective Surgery
Source | : | Tribunnews.com,Alodokter.com,Siloam Hospitals |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar