GridHEALTH.id - Untuk cek kolesterol kita harus ke laboratorium. Tapi kini tidak ada metode cek kolesterol mandiri, yang bisa dilakukan dimana saja dengan cepat dan mudah.
Cek kolesterol secara rutin memang penting dilakukan untuk mereka yang berisiko, termasuk yang usianya telah menginjak 40 tahun ke atas.
Alasannya, menurut NHS, karena kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya.
Saat ini sudah banyak di pasaran alat yang bisa digunakan untuk cek kolesterol. Termasuk yang bisa dilakukan mandiri.
Perangkat tes kolesterol mandiri biasanya dilengkapi oleh lanset dan jarum untuk mengambil darah, serta strip tes.
Baca Juga: 3 Ramuan Herbal Berkhasiat untuk Nyeri Sendi dan Sakit Pinggang
Melansir WebMD, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan tes kadar kolesterol mandiri.
1. Bersihkan ujung jari menggunakan tisu alkohol
2. Tusukan lanset atau jarum yang sudah terpasang di alat ke ujung jari
3. Resapkan darah ke strip tes yang mempunyai kandungan bahan kimia dan masukkan ke alat tes
4. Hasil dari cek kolesterol akan keluar dengan secara otomatis pada layer yang ada di alat
Baca Juga: Ini Ciri dan Penyebab Kutu Air yang Membuat Telapak Kaki Bolong-bolong
5. Bersihkan kembali ujung jari yang telah ditusuk jarum, menggunakan tisu alkohol.
Selain jari, alat-alat yang digunakan pun juga dibersihkan terlebih dahulu. Sedangkan jarum yang sudah digunakan, dikeluarkan dari lancet dan buang bersama strip yang telah dipakai.
Prihal keakuratan bervariasi, tergantung pada pembuatan dari produk tersebut. Pastinya yang harus dipahami, cek kadar kolesterol mandiri hanya untuk perkiraan saja dan bukan pengganti tes kolesterol yang dilakukan di laboratorium atau rumah sakit.
Ketua Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, mengatakan, dilansir dari fk.ui.ac.id (16/08/2021), pemeriksaan kolesterol lewat ujung jari hasilnya tidak akurat.
“Kami tidak anjurkan karena pemeriksaan kolesterol dari sumber kapiler atau ujung jari yang ditusuk, itu tidak akurat,” paparnya dalam webinar tentang pengelolaan dislipidemia.
Baca Juga: 13 Ciri-ciri Kanker Usus Besar Tahap Awal, Kenali Sejak Dini Jangan Disepelekan
Pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dar pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.
“Beda dengan gula darah untuk monitor memang sudah di-approved. Untuk kolesterol tidak kami anjurkan pemeriksaan dari sumber darah kapiler tetapi dari vena,” kata dia.
Untuk diketahui, berdasarkan National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP-ATP III) seseorang dikatakan memiliki kadar lipid abnormal apabila terjadi peningkatan kolesterol total (≥240 mg/dl), peningkatan kadar kolesterol LDL (≥160 mg/dl), kadar kolesterol trigliserida (>200 mg/dl), atau rendahnya kadar kolesterol HDL (<40 mg/dl) setelah dilakukan profil lipid atau tes kolesterol yang meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida.
Pemeriksaan profil lipid rutin dianjurkan pada pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner, diabetes, aterosklerosis pada pembuluh darah manapun, keadaan klinis yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik.
“Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” demikian saran Tri Juli.(*)
Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Batu Ginjal, Rawat Ginjal Sehatmu Sekarang!
Source | : | FKUI-kolesterol |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar