Puskesmas Menur yang menerima laporan ini langsung menghubungi 112 untuk menindaklanjuti indikasi bayi meninggal tidak wajar.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Surabaya, dikutip oleh suarasurabaya.net, dikatakan bahwa bayi ini prematur dan memiliki riwayat penyakit kelainan jantung.
AKBP Mirzal Maulana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya menyebutkan masih diuji lab terkait kandungan susu yang diminum bayi sebelum meninggal.
Meski dugaan terkait kandungan susu formula pada kasus bayi yang meninggal di Surabaya ini masih diuji lab, menjadi peringatan bagi para orangtua untuk mengenali pola asuh pada bayi di bawah usia satu tahun.
Pada dasarnya semua ibu sangat disarankan untuk memberikan ASI eksklusif, sampai bayi berusia 6 bulan, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh asupan ASI yang diperoleh bayi dari ibu.
Baca Juga: Ada yang Janggal? Bayi 2 Bulan di Surabaya Meninggal Dunia, Diduga Setelah Minum Susu Formula
ASI memiliki komposisi gizi paling lengkap untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Sebaliknya, jika bayi terus menerus diberikan susu formula di waktu yang seharusnya mendapatkan ASI, maka sangat berisiko mengalami triple burden nutrition, yaitu gizi kurang, gizi lebih, dan kekurangan gizi mikro.
Selain itu, risiko dan bahaya lain dari pemberian susu formula yang tidak tepat pada bayi adalah susu formula tidak mengandung zat anti infeksi, yang dapat memicu perkembangan penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, hingga kematian, jika kebersihan lingkungan bayi juga kurang.
Kemudian juga berisiko menyebabkan alergi, intoleransi, eksim, asma, risiko diabetes sejak dini. Sedangkan pada ibunya yang tidak menyusui akan memicu kehamilan yang lebih cepat dan mengalami anemia setelah melahirkan, lalu risiko terkena kanker rahim, payudara, dan diabetes tipe 2.
Penting untuk ibu memeriksakan ke dokter dan meminta anjuran yang tepat saat memiliki kendala dalam pemberian ASI.
Pemberian susu formula diharapkan menjadi solusi paling akhir dari Ibu jika tidak mampu menyusui bayinya, itu pun dengan catatan sang Ibu telah melakukan konsultasi pada pelayan kesehatan, atau memahami benar panduan memilih susu formula yang tepat untuk bayi.
Source | : | suarasurabaya.net,Gridhealth,Dinkes.kulonprogokab.go.id,Staff.universitaspahlawan.ac.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar