GridHEALTH.id - Mengetahui penyebab nyeri sendi akan mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko kekambuhan.
Nyeri sendi berisiko terjadi kapan saja dan menyebabkan situasi yang sangat tidak nyaman.
Sendi merupakan anggota tubuh yang paling penting dalam pergerakan manusia.
Ketika bagian ini terasa nyeri, maka akan menimbulkan ketidaknyamanan yang meliputi:
• Pembengkakan
• Sendi kaku atau membesar
• Sulit untuk menekuk atau meluruskan sendi
• Kemerahan dan sensasi hangat pada bagian tubuh yang terdampak
Penyebab nyeri sendi sangat bervariasi, tak selalu disebabkan oleh peradangan.
Beberapa penyebab umum dari terjadinya kondisi ini di antaranya berikut:
Dilansir dari laman RS Mitra Keluarga, cedera merupakan penyebab paling sering sendi terasa nyeri.
Baca Juga: Saat Nyeri Sendi Kambuh, Lakukan 3 Cara Ini Untuk Mengatasinya Dimanapun
Salah satunya cedera pada lutut yang mengakibatkan anterior cruciate ligament (ACL) rusak. Cedera tersebut paling sering dialami oleh orang yang aktif olahraga.
Melansir UNC Health Wayne, penyebab nyeri sendi yang umum lainnya adalah osteoarthritis saat lapisan sendi atau tulang rawan aus.
Paling sering terjadi di lutut, telapak tangan, dan pinggul. Kondisi yang memicunya antara lain obesitas, cedera, atau kurangnya aktivitas fisik.
Sudah jadi rahasia umum asam urat menyebakan persendian terasa nyeri. Diakibatkan oleh asam urat yang menumpuk dalam darah.
Kemudian asam urat itu bocor ke persendian dan membentuk kristal di persendian.
Kristal tersebut sangat sakit dan menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri dan kemerahan di persendian.
Sebuah penyakit autoimun yang mengakibatkan persendian dan jaringan di sekitarnya meradang.
Paling sering terjadi pada lansia yang ditandai dengan kekakuan pada pagi hari dan berlangsung lebih dari satu jam.
Bursitis terjadi saat bursae, bantalan sendi yang berisi cairan, meradang. Paling sering terjadi di bantalan sendi yang ada di pundak, siku, pinggul, dan lutut.
Jarang disadari, beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus menyebabkan nyeri sendi.
Misalnya virus hepatitis C (HCV), demam berdarah dengue, chikungunya, ataupun rubella. (*)
Baca Juga: Pilihan Obat Nyeri Sendi Terbaik di Apotek, Lengkap dengan Efek Sampingnya
Source | : | mitrakeluarga.com,UNC Health Wayne |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar