GridHEALTH.id - Gaya hidup berkelanjutan menjadi salah satu fokus yang saat ini telah diorientasikan oleh anak muda, termasuk penggemar produk kecantikan.
Perkembangannya dalam dunia kecantikan terus berjalan pesat, salah satu tren baru yang tengah diperkenalkan adalah Green Science.
Simak manfaatnya dan proses produksinya dalam kontribusi terhadap tren gaya hidup berkelanjutan.
Tren gaya hidup berkelanjutan di bidang kecantikan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Hal ini terlihat dari antusiasme konsumen dalam beberapa tahun belakangan yang memiliki kesadaran tinggi untuk memilih produk dengan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Baca Juga: Penanganan Usus Buntu dengan Metode SILS, Pemulihan Lebih Cepat
Prinsip-prinsip berkelanjutan yang diterapkan mulai sejak proses produksi, distribusi, sampai dengan pengelolaan limbah yang tidak merusak alam, hingga memunculkan tren atau fenomena conscious beauty.
Kondisi ini didukung dengan hasil survei dari IDN Research Institute dalam Indonesia Gen Z report 2022, yang menunjukkan mengenai tingkat kesadaran Gen Z dalam gaya hidup berkelanjutan ini.
Disebutkan bahwa ada 66% Gen Z yang bersedia mengeluarkan dana lebih besar untuk produk-produk yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, 70% dari mereka juga merasa bertanggung jawab terhadap permasalahan krisis iklim.
Konsep Green Science sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah lanjutan, seperti bioteknologi, yang mengembangkan dan menggunakan bahan serta formula ramah lingkungan dengan tetap bekerja maksimal.
Tren Green Science sendiri mencakup tiga bidang keahlian, yaitu budidaya, transformasi, dan formulasi.
Dengan lima fokus utama dalam Green Science untuk menciptakan produk dengan efikasi maksimal, namun meminimalisir kerusakan lingkungan, yaitu:
Artinya setiap produk mengandung bahan aktif, seperti Vitamin Cg dan Hyaluronic Acid yang diperoleh melalui proses Green Science, sehingga akan bekerja maksimal mengatasi permasalahan kulit, seperti kulit kusam dan kering.
Bio-based formula adalah salah satu formula kecantikan dengan penekanan berasal dari mineral yang melimpah, dengan demikian tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen atas produk dengan hasil yang maksimal, tetapi juga membantu menghemat penggunaan sumber daya alam berlebih.
Dengan penggunaan bahan dasar Vegan, akan menghasilkan formula yang aman untuk digunakan dan ikut membantu kelestarian lingkungan, juga menghindari eksploitasi terhadap hewan. Selain itu penting untuk mendapat persetujuan resmi oleh Cruelty Free International melalui program Leaping Bunny, seperti yang didapat oleh Garnier.
Produk yang berkontribusi mengurangi penggunaan air untuk membilas, juga perlu diperhatikan karena memastikan kesediaan air menjadi salah satu bagian dari gaya hidup berkelanjutan di tengah krisis air yang melanda.
Dengan demikian dapat membuat produk yang mengurangi penggunaan air atau mengembangkan produk dengan formula yang lebih kering.
Meminimalisir kerusakan lingkungan melalui proses produksi yang lebih berkelanjutan, salah satunya melalui upaya pengontrolan laboratorium sehingga tidak menghasilkan limbah yang mencemari lautan.
Garnier disebut-sebut melakukan gebrakan untuk mempertegas Green Science ini sebagai tren kecantikan masa depan.
“Sejalan dengan komitmen Green Beauty, Garnier telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke hilir untuk memastikan keberlanjutan dari setiap lini produksi. Salah satu pengembangan kami adalah dengan mengedepankan Green Science dalam inovasi produk, melalui Green Science.
Garnier ingin memberikan konsumen sebuah pilihan bijak dengan menjawab dua kebutuhan secara sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang telah teruji secara klinis melalui penelitian sains dapat memberikan hasil yang maksimal ketika digunakan,” ucap Agung Panditanegara, Brand General Manager Garnier Indonesia dalam acara lanjutan dari acara internasional, “Greener Never Stops” beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dinding Rumah Berjamur Bisa Sebabkan Penghuninya Keracunan, Jangan Didiamkan
Selain itu, Garnier disebut juga berupaya dalam mengatasi permasalahan plastik melalui kerja sama dengan eRecycle untuk mendaur ulang sampah plastik.
Hasilnya, pada tahun 2022, Garnier bersama konsumen telah berhasil mendaur ulang lebih dari 240 ton sampah anorganik dan tidak berakhir TPA. (*)
Baca Juga: Cara Cegah Penuaan Dini Dengan Rajin Konsumsi Vitamin-vitamin Ini
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar