GridHEALTH.id - Penyakit radang usus buntu bukanlah sebuah kondisi yang bisa disepelekan.
Kondisi ini terjadi saat lubang usus buntu mengalami penyumbatan dan lama-kelamaan meradang.
Apabila terindikasi terkena penyakit ini, maka pengidapnya butuh segera mendapatkan penanganan medis.
Karena jika dibiarkan, maka ada risiko usus buntu pecah dan cairannya akan menginfeksi organ-organ di sekitarnya.
Sakit perut sebelah kanan, merupakan gejala awal dari penyakit ini yang sudah banyak diketahui.
Baca Juga: BMKG; 29 Daerah di Indonesia akan Mengalami Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir-Kilat pada Hari Ini
Rasa nyerinya khas, berawal dari pusar kemudian begerak ke arah perut bagian kanan bawah.
Mengutip laman Hermina Hospital, rasa nyerinya bisa bertambah parah hanya dalam beberapa jam. Apalagi saat melakukan gerakan.
Selain nyeri perut kanan bawah, gejala usus buntu juga disebut-sebut sering ditandai dengan BAB tidak lancar alias sembelit. Apakah benar?
Melansir Narayana Health, sembelit memang menjadi salah satu dari banyak gejala usus buntu yang wajib diwaspadai.
Feses yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh, karena tidak lancar, juga berisiko menyebabkan penyumbatan dan menjadi pemicu awal kondisi ini.
Akan tetapi, sembelit gejala usus buntu juga bukan hal yang mutlak. Karena beberapa penyakit juga bisa ditandai dengan kondisi ini.
Baca Juga: Pasca Operasi Usus Buntu Dianjurkan Rutin Mengonsumsi 5 Buah Ini
Sehingga menjadi sulit untuk memastikan apakah sembelit terjadi karena radang usus buntu atau penyakit lainnya.
Namun tetap harus diwaspadai, terutama jika sembelit terjadi bersamaan dengan gejala usus buntu yang lainnya.
Gejala lain yang dimaksud meliputi demam ringan, kehilangan nafsu makan, perut kembung, hingga kesulitan buang gas (kentut).
Agar bisa tahu secara pasti, maka diperlukan pemeriksaan ke dokter. Dilansir dari niddk.nih.gov, terdapa serangkaian pemeriksaan yang harus dilalui.
* Rekam medis: Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait gejala-gejala yang dirasakan dan kapan keluhan tersebut terjadi.
Baca Juga: BMKG Wanti-wanti Masyarakat yang Tinggal di 20 Daerah Ini, Bersiap Hadapi Cuaca Buruk
* Pemeriksaan fisik: Di mana dokter akan mengetes nyeri perut kanan bawah dengan menekannya perlahan atau menekuk kaki kanan hingga menyentuh perut.
Dokter juga akan mendengarkan suara perut menggunakan stetoskop hingga melakukan pemeriksaan pelvis.
* Tes lab: Salah satu yang dijalankan adalah pemeriksaan darah, yang akan menunjukkan jumlah sel darah putih yang tinggi, sebagai tanda infeksi.
* Tes pencitraan: Tes ini juga mungkin akan dilakukan untuk mengetahui rasa sakit apakah disebabkan oleh radang usus buntu atau bukan.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan USG, magnetic resonance imaging (MRI), atau computed tomography (CT).
Sembelit gejala usus buntu mungkin saja terjadi, tapi pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Sehingga saat mengalaminya bersamaan dengan gejala lain, perlu segera memeriksan diri ke fasilitas kesehatan. (*)
Baca Juga: Penanganan Usus Buntu dengan Metode SILS, Pemulihan Lebih Cepat
Source | : | niddk.nih.gov,Narayana Health,Hermina Hospitals |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar