GridHEALTH.id - Mengonsumsi makanan pedas sering disebut sebagai salah satu penyebab penyakit usus buntu.
Radang usus buntu terjadi saat terdapat penyumbatan pada organ tersebut yang mengakibatkan peradangan.
Ini merupakan sebuah keadaan darurat, yang perlu segera ditangani dengan melakukan operasi pengangkatan sebelum pecah.
Makanan pedas sering dikaitkan dengan penyakit ini, karena disebut-sebut bisa menyebabkan penyumbatan pada usus.
Makanan dengan rasa yang pedas bukan penyebab langsung seseorang mengalami masalah kesehatan ini.
Dilansir dari Yankes.kemkes.go.id (10/6/2022), hanya saja makanan pedas bisa menyebabkan nyeri perut yang sering disalahartikan sebagai gejala awal usus buntu.
Misalnya perut yang terasa sakit, mulas, dan masalah yang berkaitan dengan pencernaan yang lainnya.
Padahal, keluhan tersebut hanyalah efek samping dari mengonsumsi makanan dengan rasa yang pedas.
Jika menduga mengalami radang usus buntu atau organ yang terinfeksi itu pecah, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencari pertolongan medis.
Perlu diingat bahwa kondisi tersebut tidak akan membaik dengan sendirinya dan justru malah akan bertambah parah.
Jika makanan pedas bukan hal yang menyeabkan penyakit ini, lantas apa penyebab sebenarnya?
Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Berkhasiat Untuk Cegah Usus Buntu Semakin Parah
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa radang usus buntu terjadi saat organ yang tersambung dengan usus itu tersumbat.
Kemudian terjadilah peradangan atau infeksi yang berujung pada pembengkakan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, faktor-faktor yang memicu terjadinya kondisi itu antara lain:
* Cedera atau trauma yang terjadi pada perut
* Adanya penumpukan feses yang menyebabkannya tersumbat
* Infeksi pada saluran pencernaan
* Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD)
* Terdapat hambatan di rongga usus buntu.
Penanganan medis perlu segera dilakukan, sebelum terjadi komplikasi serius yang bahkan bisa berujung pada kematian.
Misalnya terjadi abses atau terdapat kantong nanah yang sewaktu-waktu bisa bocor dan menginfeksi bagian perut yang lainnya.
Ada juga risiko sepsis yakni bakteri akibat kebocoran masuk ke aliran darah atau bahkan peritonitis, infeksi yang menyebar di seluruh perut dan bisa mengancam nyawa. (*)
Baca Juga: BAB Sering Tidak Lancar, Gejala Awal Terkena Usus Buntu? Berikut Cara Mendeteksinya
Source | : | Cleveland Clinic,yankes.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar