Berikut ini setidaknya 11 faktor risiko kanker usus yang perlu diketahui, yaitu:
Daging merah merujuk pada daging seperti sapi, domba, dan babi, yang sebenarnya mengandung sumber protein, vitamin, dan mineral baik, juga bisa menjadi bagian dari diet seimbang. Akan tetapi, NHS menyebutkan konsumsi daging merah berlebih dapat meningkatkan faktor risiko kanker usus.
NHS menyarankan untuk mengonsumsi daging merah sebanyak 70 gram atau kurang, agar bisa membantu mengurangi risiko kanker usus.
Begitu pun pada anak, tidak membutuhkan sebanyak orang dewasa. Untuk mendapatkan protein bisa dicampur dengan pilihan lainnya.
Obesitas berkaitan dengan faktor risiko kanker usus dan konsekuensi kesehatan secara luas karena akan mempengaruhi cara kerja organ hingga hormon dalam tubuh. Oleh karena itu penting untuk mempertahankan berat badan ideal.
Baca Juga: Susah Buang Air Besar dan Bentuk Feses Seperti Ini, Gejala Awal Kanker Usus
Teknik memasak daging dengan suhu yang sangat tinggi juga berisiko pada kemunculan kanker usus, karena menghasilkan bahan kimia yang dapat meningkatkan pertumbuhan kanker. Disarankan untuk perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian.
Tidak hanya kanker paru-paru, merokok dalam jangka waktu yang lama juga menjadi faktor risiko kanker lainnya, termasuk kanker usus, akibat kandungan yang merusak di dalam rokok.
Faktor risiko kanker usus lainnya adalah konsumsi alkohol berlebih, lebih dari 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas sehari untuk wanita. Sehingga disarankan untuk tidak konsumsi alkohol.
Usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko kanker usus yang tidak dapat dihindari, data menyebutkan umumnya penderita kanker usus adalah usia 50 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan lebih muda dari usia ini, karena pengaruh gaya hidup dan kemampuan deteksi dini.
Seseorang atau keluarga dekat yang pernah memiliki riwayat polip adenoma, berisiko lebih tinggi terkena kanker usus, terlebih jika polip membesar, dalam jumlah banyak, atau menunjukkan dysplasia.
Begitu juga orang yang pernah mengalami kanker kolorektal, meski sudah diangkat sepenuhnya namun tetap berisiko terkena kembali.
Selain riwayat polip, memiliki penyakit tertentu juga menjadi faktor risiko kanker usus, seperti penyakit radang usus, sindrom Lynch, FAP (poliposis adenomatosa familial), penyakit Crohn, diabetes, dan lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bekerja shift malam secara teratur berisiko pada peningkatan faktor risiko kanker usus, karena adanya perubahan kadar melatonin, hormon yang merespons perubahan cahaya.
Disebutkan dalam American Cancer Society, orang Afrika-Amerika lebih memiliki faktor risiko kanker usus yang tinggi dari semua kelompok ras di AS, lalu untuk orang Yahudi keturunan Eropa menjadi kelompok etnis dengan faktor risiko kanker usus tertinggi di dunia.
Penelitian menyebutkan orang yang pernah menerima pengobatan tertentu untuk jenis kanker yang berbeda dapat memicu seseorang mengalami kanker usus lebih tinggi, seperti dalam kasus orang yang pernah melakukan terapi radiasi.
Jika merasa memiliki faktor risiko kanker usus yang tinggi, sangat dianjurkan untuk melakukan skrining rutin agar dapat mendeteksi kanker usus secara akurat sejak dini.
Untuk mengenali lebih lanjut terkait cara mengobatinya, maka lakukan konsultasi dengan dokter dalam menentukan jenis pengobatan yang dipilih. (*)
Baca Juga: Berapa Lama Polip Kanker Usus Akan Menjadi Ganas? Simak Pengobatan yang Tepat Untuk Dilakukan
Source | : | American Cancer Society,Very Well Health,NHS |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar