GridHEALTH.id - Setiap bulan wanita usia reproduktif mengalami menstruasi.
Ini bisa berlangsung selama 4 sampai 7 hari, beberapa wanita merasakan nyeri haid sementara yang lainnya tidak.
Lantaran kondisi ini cukup banyak yang mengalaminya, sehingga sering dianggap sebagai hal yang wajar.
Padahal sebenarnya, nyeri haid juga bisa menjadi gejala awal dari sebuah penyakit serius.
Ada penjelasan secara ilmiah yang berkaitan mengapa beberapa wanita merasakan nyeri pada perut saat datang bulan.
Baca Juga: Malas Keramas Jadi Ketombean? Ini yang Sebabkan Ketombe Membandel
Menurut Mayo Clinic, kondisi ini terjadi karena ketika menstruasi uterus mengalami kontraksi, sehingga lapisan dindingnya luruh.
Terdapat zat mirip hormon, prostaglandin, yang terlibat dalam nyeri dan peradangan yang memicu kontraksi otot rahim.
Semakin tinggi kadar prostaglandin, maka akan makin terasa parah nyeri perut yang dirasakan.
Dalam kondisi normal, nyeri terasa 1 atau 3 hari sebelum menstruasi dan akan mencapai puncaknya 24 jam setelah haid dimulai.
Kondisi ini patut dicurigai, apabila rasa nyerinya berlangsung lebih lama hingga mengganggu aktivitas.
Pasalanya situasi tersebut tidak normal dan justru bisa menjadi salah satu tanda dari gangguan kesehatan yang lebih serius.
Endometrium adalah sebuah jaringan yang mempunyai peran mirip lapisan rahim.
Apabila tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, luar rahim, maka akan menyebabkan nyeri saat haid.
Jaringan ini menyebabkan masalah jika ditemukan di saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi pinggul.
Melansir Everyday Health, nyeri di perut saat menstruasi bisa merupakan tanda adenomyosis.
Kondisi di mana endometrium tertanam jauh di dalam otot rahim.
Paling banyak kasusnya ditemukan pada wanita berusia lebih dari 30 tahun, dan sudah mempunyai anak.
Baca Juga: Cara Mudah Menunda Datangnya Menstruasi atau Haid, Bisa Dilakukan 3 Obat Ini
Terjadi pertumbuhan tumor non-kanker pada dinding rahim, sehingga menimbulkan rasa sakit.
Sebuah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita, disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual.
Pada beberapa wanita, pembukaan serviks cukup kecil sehingga menghambat aliran menstruasi.
Pada akhirnya menyebabkan tekanan di dalam rahim mengalami peningkatan. (*)
Baca Juga: Mengenal 3 Gejala Utama PCOS, Segera Periksa Jika Haid Tidak Teratur
Source | : | Mayo Clinic,Everyday Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar