Prihal ramainya berita puluhan anak keracunan akibat mengonsumsi Chiki ngebul yang pernah diberitakan GridHEALTH.id, selengkapnya klik di SINI, dokter spesialis penyakit dalam Prof Ari Fahrial Syam mensinyalir kasus keracunan ciki ngebul pada anak-anak Tasikmalaya, Jawa Barat terjadi akibat jajanan tersebut terkontaminasi bakteri.
Gejalanya ditandai dengan muntah dan nyeri perut.
"Mengenai chiki berasap nitrogen, ini memang bukan zat yang mudah terbakar meski bisa merusak kulit orang tersebut, tapi ketika ada kejadian keracunan maka ada kemungkinan chikinya terkontaminasi oleh kuman atau bakteri," ujar Prof Ari, dikutip dari Republika.co.id, Jumat (6/01/2023).
Ketika makanan tercemar bakteri masuk ke dalam tubuh, orang yang mengonsumsinya bisa mengalami muntah-muntah, diare, atau nyeri perut.
Tapi Prof Ari tetap tidak merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi ciki berasap. Pasalnya, menurutnya makanan ringan yang dibanjur nitrogen cair itu bisa menimbulkan kerusakan saluran pencernaan. Itu terjadi akibat paparan suhu dingin dari nitrogen cair.
Baca Juga: Jerman Tetapkan China Sebagai 'Area Varian Virus Berbahaya', Larang Warganya Pergi ke Sana
Prihal Ciki ngebul, Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga telah memberikan imbauan dan rekomendasi terkait penggunaan nitrogen ini, yaitu:
- Nitrogen yang digunakan harus sudah aman atau food grade
- Tidak boleh ada residu nitrogen cair yang tertinggal di dalam wadah makanan
- Wadah jajanan makanan bernitrogen seperti chiki ngebul harus kecil agar konsumen tidak terkena cairan nitrogen
- Bagi penjual dan konsumen harus menghindari kontak langsung nitrogen cair
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar