GridHEALTH.id - Orangtua lebih waspada terhadap psikologis anak saat mereka mulai beranjak dewasa.
Belakangan ini, anak dari beberapa artis sempat terbuka soal masalah kejiwaannya.
Pertama, anak Iis Dahlia yakni Devano Danendra beberapa waktu silam sempat membuat kehebohan.
Bagaimana tidak, Devano kala itu menuliskan postingan yang cukup mengkhawatirkan soal kondisinya.
Pasalnya, ia sempat lelah dihujat habis-habisan oleh netizen.
Gegara hal tersebut, anak dari Iis Dahlia itu sampai mengalami depresi dan kecemasan.
Puncaknya, akibat dari bully-an dari netizen yang diterimanya, Devano Danendra sampai berucap ingin mengakhiri hidupnya alias bunuh diri.
"Bunuh saja saya sekalian. Saya lebih baik mati daripada harus hidup sengsara karena kata kata sakit dari kalian.
Sampai kapanpun kalian gak akan kenal saya." tulis Devano dikutip dari instagramnya @iamdevano 10 Desember 2022 silam.
Selain anak Iis Dahlia, Putra bungsu almarhum ustaz Jefri Al Buchori atau Uje juga sempat membuat pengakuan yang mengejutkan.
Abidzar Al Ghifari ternyata mengaku pernah sempat ingin bunuh diri.
Keputusan tersebut terjadi saat usianya memasuki 21 tahun, di mana kepergian ayahnya menjadi ujian terberat dalam hidupnya.
Tak hanya itu, Abidzar juga harus kehilangan kakek tercintanya setelah Uje meninggal dunia.
"Enggak lama rumah gue kebakaran, dan gue harus menghindari infotainment selama 8 tahun. Gue kayak capek aja gitu lho gue anak yang masih dibawah 15 tahun.
"Pada saat itu gitu dan gue enggak tahu gimana harus menghadapi itu semua," ucap Abidzar di kanal YouTube The Leonardo's.
Saat itu Abidzar mengaku lelah menghadapi kehidupan yang menurutnya sudah tak layak baginya.
Hingga akhirnya terpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Kejadian ini tentunya jadi pelajaran penting untuk para orangtua.
Berdasarkan data WHO, lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya.
Data tersebut belum termasuk angka penderita yang gagal saat mencoba bunuh diri.
Pada tahun 2019 saja, bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat terbanyak pada rentang usia 15–29 tahun.
Sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, orangtua perlu menjaga kesehatan mental anak dengan berbagai cara.
Baca Juga: Viral Video Ayah Lakukan KDRT di Apartemen Jaksel, Beginilah Kondisi Psikologis yang Bisa Terjadi
Bertanya dan tawarkan bantuan
Menanyakan tentang adanya keinginan untuk bunuh diri pada remaja yang ingin melakukannya adalah hal yang tepat.
Meski tampak sulit, hal ini justru dapat mencegah terjadinya bunuh diri pada remaja.
Tanyakan juga masalah yang sedang di alami dan tawarkan bantu yang bisa Anda berikan.
Berikan perhatian
Dengarkan semua yang dia ingin sampaikan dan selalu pantau tindakannya.
Jangan mengabaikan ancaman bunuh dirinya dan justru melabeli sebagai individu yang suka bersikap berlebihan.
Cobalah berdiskusi dengannya untuk mengetahui masalah sedang dihadapi dan dukung mereka untuk menyelesaikannya.
Melatih anak mengelola emosi
Orangtua harus menunjukkan kepada anak cara meredakan dan mengelola emosi sehingga dapat mengatasi kesulitannya.
Berkomunikasilah untuk mencari tahu apa yang bisa menghiburnya.
Dukung untuk melakukan hal positif
Berikan dukungan pada remaja untuk mulai melakukan hal-hal positif, seperti kembali menikmati hobi, berolahraga di luar lapangan, atau sekadar bersosialisasi dengan teman-temannya.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengurangi gejala depresi pada remaja.
Mencari bantuan profesional terbaik
Mengenali kapan anak membutuhkan bantuan profesional adalah kesadaran yang harus dimiliki setiap orang tua.
Mungkin ada saatnya ketika ibu merasa kewalahan dalam mencoba menangani perilaku anak.
Jadi jangan takut untuk mencari dan meminta bantuan profesional terbaik.(*)
Baca Juga: Bahaya Tren Sleepover Date, Penyakit Seksual Hingga Gangguan Psikologis
Source | : | grid.id,Kemkes.go.id,Primaya Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar