GridHEALTH.id - Pemberian vaksin dosis penguat kedua alias booster kedua sudah berjalan selama satu minggu.
Mulai 24 Januari, masyarakat umum yang berusia di atas 18 tahun sudah bisa mendapatkan vaksinasi.
Sebelumnya booster kedua sudah berlangsung, akan tetapi diprioritaskan untuk tenaga medis dan juga lansia.
Sejak dimulainya vaksin booster kedua untuk masyarakat umum, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendistribusikan tiket vaksinasi.
Bagi masyarakat yang sudah mendapatkannya, diimbau untuk segera datang ke faskes ataupun posko vaksinasi.
"Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan tiket, segera datang ke fasyankes atau pos vaksinasi terdekat di daerah masing-masing," kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dikutip dari laman Sehat Negeriku (25/1/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari upaya percepatan vaksinasi agar titer antibodi meningkat dan memperpanjang perlindungan.
Ini juga sesuai dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 pada masa transisi Menuju Endemi.
Lantas, bagaimana capaian vaksinasi sejauh ini?
Setelah satu minggu berjalan, capaian vaksin booster kedua saat ini sekitar 1.473.897 dosis atau 0,63% dari target sasaran.
Dengan rincian 844.500 (56,82%) tenaga medis, 449.987 (2,09%) orang lanjut usia, dan 151.879 (0,11) masyarakat umum.
Terdapat tujuh kombinasi vaksin yang digunakan dalam pemberian dosis penguat kali ini.
Agar tidak bingung saat hendak melakukan vaksinasi, berikut ini daftar lengkapnya.
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac: AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, Sinovac, Zifivax, Indovac, atau Inavac.
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca: Moderna, Pfizer, atau AstraZeneca.
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer: Pfizer, Moderna, atau AstraZeneca
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna: Moderna atau Pfizer.
5. Kombinasi untuk boostet pertama Janssen (J&J): Janssen (J&J), Pfizer, atau Moderna.
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm: Sinopharm atau Zivifax.
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax: Covovax.
Jenis vaksin yang digunakan nantinya akan disesuaikan dengan jenis yang tersedia di fasyankes atau pos vaksinasi, dan dengan dosis yang sudah ditentukan.
Kombinasi tersebut sudah dipastikan aman dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM serta atas rekomendasi ITAGI. (*)
Baca Juga: Perubahan Iklim di Indonesia 2023 Diprediksi Ekstrim, Ada Risiko Kesehatan Manusia yang Terancam
Source | : | Sehat Negeriku,vaksin.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar