14. Peningkatan perputaran Sel
Gottfried mengatakan bahwa periode istirahat yang terlibat dalam intermittent fasting meningkatkan autophagy, yang merupakan "fungsi detoksifikasi penting dalam tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak," katanya.
Dengan kata lain, istirahat dari makan dan pencernaan memberi tubuh kesempatan untuk menyembuhkan dan membuang sampah di dalam sel yang dapat mempercepat penuaan, jelasnya.
15. Mengurangi restensi insulin
Gottfried mengusulkan bahwa puasa intermiten dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes karena "mengatur ulang insulin", meskipun diperlukan lebih banyak penelitian.
Idenya adalah membatasi kalori dapat meningkatkan resistensi insulin, yang merupakan penanda diabetes tipe 2, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2019 di Nutrients.
16. Risiko masalah kardiovaskular lebih rendah
Jika kadar insulin turun, risiko kejadian kardiovakular yang berbahaya seperti gagal jantung, kongestif.
Studi Nutrients mencatat bahwa meskipun tidak ada penelitian prospektif pada manusia yang menunjukkan efek ini.
Baca Juga: Cara Mengonsumsi Kurma yang Benar, Dimakan saat Sahur atau Buka Puasa?
Penelitian observasional telah menunjukkan bahwa, puasa dapat memberikan manfaat kardiovaskular dan metabolisme.
17. Tidur malam lebih baik
Seseorang yang sering berpuasa ternyata bisa memberikan dampak pada intensitas tidur yang nyenyak.
Source | : | mayoclinic,lifehack.org,everydayhealth,Healthline.com,Kemkes.go.id,Bbcgoodfood.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar