Selain itu, karena mengonsumsi jumlah kalori yang lebih sedikit per hari, tubuh akan mencerna makanan dan menggunakan energi dengan lebih efisien.
Tapi ada beberapa hal yang harus dipatuhi pasien;
Lemak akan menjadi masalah sehingga perlu tahu apa yang masukkan ke dalam tubuh dan ada berapa banyak lemak tersembunyi dari makanan tersebut.
Baca label makanan dan sebisa mungkin hindari makanan yang diproses.
Pilih makanan yang direbus atau dipanggang daripada makanan yang digoreng dan pilihlah susu dan keju rendah lemak. Lemak hanya boleh sejumlah 30% dari makanan.
Baca Juga: 5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan, Lengkap dengan Tips Memperolehnya
Sistem pencernaan setelah diangkat kantung empedu bekerja sedikit berbeda, sehingga membuat sistem tersebut kewalahan dengan makanan yang terlalu banyak dalam sekali makan. Walhasil akan membebani hati.
Jadi wajib makan sedikit tapi sering untuk mencukupi kebutuhan gizi harian.
Pada bulan-bulan awal setelah pembedahan, mungkin menemukan bahwa memakan makanan berserat tinggi menyebabkan kembung, nyeri, dan diare.
Batasi asupan makanan yang bersifat mengganggu seperti bunga kol, kubis, kacang polong, kacang, sereal, dan roti dan tambahkan makanan tersebut pelan-pelan satu per satu sampai dapat mengatasi batas Anda.
Kafein meningkatkan produksi asam lambung, yang membuat isi perut lebih cepat kosong. Tanpa jumlah empedu yang normal di perut yang diproduksi oleh kantong empedu, akan mengalami lebih banyak gas, kembung, dan nyeri ketika makanan dicerna.
Menjadi lebih waspada dan peduli pada apa yang dimakan akan membantu pulih lebih cepat dan kembali ke kehidupan normal.
Catat asupan makanan, perinci setiap bahan dan berapa banyak yang dimakan, dan catat efek samping yang kemudian muncul.
Cari pola sehingga dapat menyesuaikan diet secara tepat. Ini akan membantu menghindari atau membatasi makanan yang kini telah diketahui menyebabkan masalah.(*)
Baca Juga: Inilah 10 Jenis Kurma Populer di Indonesia Serta Manfaatnya
Source | : | IG,Gleneagles.com.sg-empedu |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar