Namun, panu dapat menyebabkan kekeringan dan kerak pada bercak yang terkena.
Orang dengan infeksi juga dapat mengalami gatal-gatal ringan atau keringat berlebih.
Panu adalah kondisi kulit akibat pertumbuhan berlebih dari Malassezia furfur — sejenis jamur (ragi) yang muncul secara alami pada kulit.
Meskipun ragi ini biasanya ditemukan di permukaan kulit, pada beberapa kasus, ia mulai tumbuh tak terkendali.
Pada vitiligo, melanosit sel yang bertanggung jawab untuk membuat pigmen kulit dihancurkan dan mengakibatkan hilangnya pigmen hingga munculnya bercak depigmentasi yang lebih ringan.
Ada banyak teori tentang apa yang menyebabkan vitiligo.
Namun, sebagian besar peneliti setuju bahwa, vitiligo adalah kondisi autoimun.
Dengan kata lain, bercak depigmentasi dan gejala vitiligo lainnya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang mengira melanosit tubuh sendiri adalah benda asing dan menyerangnya.
Penyembuhan panu biasanya dilakukan dengan perawatan medis, seperti memberikan obat antijamur topikal ketoconazole dan miconazole.
Baca Juga: Apakah Panu yang Sudah Parah Bisa Disembuhkan? Inilah Jawabannya
Jenis obat yang diresepkan dokter juga tergantung pada lokasi, tingkat keparahan, dan luasnya gejala.
Obat topikal biasanya merupakan pengobatan lini pertama yang diresepkan untuk vitiligo.
Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan memodifikasi sistem kekebalan tubuh.
Tacrolimus adalah obat topikal lain yang dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan kortikosteroid.
Kelas obat baru yang dikenal sebagai inhibitor Janus kinase (atau JAK) sedang dalam pengembangan dan akan segera tersedia dalam bentuk topikal dan oral untuk vitiligo.
Jika vitiligo memburuk dengan cepat, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid oral.
Itulah beberapa perbedaan yang bisa ditemukan antara panu dengan vitiligo.(*)
Baca Juga: Panu Bikin Jengkel Tak Mau Hilang, Atasi dengan Obat Alami Ini
Source | : | NHS,myvitiligoteam.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar