- Berkurangnya mobilitas lidah
- Kemampuan bicara yang buruk
- Kemampuan menelan yang buruk
- Kebersihan mulut yang buruk
Sedangkan beberapa pertimbangan yang bisa dijadikan alasan seorang anak tidak perlu dioperasi (frenotomi) meski memiliki tongue tie dan lip tie, yaitu:
Baca Juga: Chelsea Boneka Barbie Skoliosis, Kondisi Apa Itu Sebenarnya?
- Frenulum anak dapat surut, meregang, atau pecah ketika dia tumbuh selama empat sampai lima tahun pertama kehidupan
- Pembatasan gerak lidah tidak terlalu parah sehingga tidak memengaruhi kemampuan makan dan berbicara
Saat hendak memutuskan langkah terbaik, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter bedah mulut, dokter bedah plastik, dokter bedah umum, dokter gigi, konsultan laktasi, atau pun terapi wicara.
Satgas IDAI menyebutkan konsultasi laktasi diperlukan jika bayi sulit melekat di payudara atau sulit mengisap ASI, puting ibu nyeri atau lecet, menyusu sangat sering dan lama (terputus-putus), kenaikan berat badan bayi sangat lambat atau tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan berat badan per umur.
Jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tongue tie dan lip tie ini, yaitu:
Baca Juga: Mengenal Penyakit Bali Belly yang Ditandai Perut Kembung dan Diare, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Operasi bedah dikenal juga dengan istilah frenotomi, yaitu tindakan pemotongan (insisi) frenulum yang terletak di bawah lidah. Termasuk dalam prosedur bedah kecil (minor) yang berisiko rendah dan dapat dilakukan tanpa anestesi. Pada anak yang lebih besar, prosedur ini memerlukan pembiusan.
Sedangkan untuk operasi laser juga bisa dipilih, biasanya karena untuk mengurangi rasa sakit dan perawatan lanjutan intensif akibat pembedahan. Caranya adalah dengan menggunakan laser ke arah jaringan dan menghilangkan kondisi yang bermasalah, sekaligus meminimalkan pendarahan dan proses penyembuhan lebih cepat. (*)
Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI
Source | : | IDAI,YOP,RSUD Mardi Waluyo Blitar,Friscokidsdds.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar