GridHEALTH.id – Dalam kasus tertentu, seorang anak bisa mengalami kondisi yang sedikit berbeda pada lidah dan bagian bibir atasnya. Ini adalah kondisi yang disebut dengan tongue tie dan lip tie.
Sebagian orang menyebutkan kondisi ini dapat menjadi masalah untuk anak, sedangkan ada orang yang menganggap perlunya pembiasaan dan bimbingan agar gangguan akibat tongue tie dan lip tie dapat dikurangi.
Lalu, apakah tongue tie dan lip tie perlu dilakukan pembedahan? Simak berikut ini pertimbangan yang perlu dipikirkan sebelum melakukan tindakan tertentu pada anak dengan tongue tie dan lip tie.
Tongue tie adalah istilah untuk kondisi bawaan umum di mana terdapat selaput (frenulum) di bawah lidah yang mengganggu pergerakan, dalam medis dikenal dengan ankyloglossia.
Sedangkan pada lip tie adalah kondisi saat selaput atau frenulum terdapat di bawah bibir rahang atas maupun di atas bibir rahang bawah yang mengganggu pergerakan bibir, karena terlalu besar atau kencang.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Kembali Mencuat, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya
Anak yang mengalami tongue tie biasanya dapat dilihat dari adanya kesulitan saat anak menjulurkan lidah melewati gigi depan bawah atau saat mengangkatnya ke gigi atas. Ada juga yang memperlihatkan lidah bayi yang tampak berbentuk hati di ujungnya, karena selaput yang terikat kencang.
Sedangkan pada anak dengan lip tie maka cirinya akan terlihat adanya frenulum yang menonjol dan menyebabkan celah besar di antara dua gigi depan atas, sehingga menyebabkan celah besar dan resesi gusi dengan menarik gusi dari tulang jika tidak diangkat.
Dalam Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia (PPK IDAI) diakui masih banyak perbedaan pendapat mengenai kondisi tongue tie dan lip tie pada anak yang menganggap menjadi sumber sulit untuk menyusui atau sulit untuk berbicara.
Satgas ASI IDAI dalam PPK menyebutkan hanya 25% dari keseluruhan kasus yang mengalami kesulitan menyusui dan sebagian besar tetap dapat menyusu, tanpa kendala bila diberikan konseling dan pendampingan manajemen menyusui yang adekuat.
Disebutkan oleh RSUD Mardi Waluyo, Blitar melansir dari Hathaway & McCauley, ada beberapa pertimbangan tongue tie dan lip tie perlu dioperasi, yaitu:
- Berkurangnya mobilitas lidah
- Kemampuan bicara yang buruk
- Kemampuan menelan yang buruk
- Kebersihan mulut yang buruk
Sedangkan beberapa pertimbangan yang bisa dijadikan alasan seorang anak tidak perlu dioperasi (frenotomi) meski memiliki tongue tie dan lip tie, yaitu:
Baca Juga: Chelsea Boneka Barbie Skoliosis, Kondisi Apa Itu Sebenarnya?
- Frenulum anak dapat surut, meregang, atau pecah ketika dia tumbuh selama empat sampai lima tahun pertama kehidupan
- Pembatasan gerak lidah tidak terlalu parah sehingga tidak memengaruhi kemampuan makan dan berbicara
Saat hendak memutuskan langkah terbaik, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter bedah mulut, dokter bedah plastik, dokter bedah umum, dokter gigi, konsultan laktasi, atau pun terapi wicara.
Satgas IDAI menyebutkan konsultasi laktasi diperlukan jika bayi sulit melekat di payudara atau sulit mengisap ASI, puting ibu nyeri atau lecet, menyusu sangat sering dan lama (terputus-putus), kenaikan berat badan bayi sangat lambat atau tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan berat badan per umur.
Jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tongue tie dan lip tie ini, yaitu:
Baca Juga: Mengenal Penyakit Bali Belly yang Ditandai Perut Kembung dan Diare, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Operasi bedah dikenal juga dengan istilah frenotomi, yaitu tindakan pemotongan (insisi) frenulum yang terletak di bawah lidah. Termasuk dalam prosedur bedah kecil (minor) yang berisiko rendah dan dapat dilakukan tanpa anestesi. Pada anak yang lebih besar, prosedur ini memerlukan pembiusan.
Sedangkan untuk operasi laser juga bisa dipilih, biasanya karena untuk mengurangi rasa sakit dan perawatan lanjutan intensif akibat pembedahan. Caranya adalah dengan menggunakan laser ke arah jaringan dan menghilangkan kondisi yang bermasalah, sekaligus meminimalkan pendarahan dan proses penyembuhan lebih cepat. (*)
Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI
Source | : | IDAI,YOP,RSUD Mardi Waluyo Blitar,Friscokidsdds.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar