GridHEALTH.id - Perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami skoliosis, dibandingkan laki-laki.
Skoliosis merupakan kondisi yang menyebabkan tulang belakang bengkok tidak normal dan membentuk huruf "C" atau "S".
Rata-rata kasusnya terdiagnosis saat seseorang memasuki masa pubertas. Sampai saat ini, penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui.
Dikutip dari laman Ciputra Hospital, posisi duduk, postur tubuh yang kurang tepat, atau membawa beban yang berat tidak ada bukan penyebab skoliosis.
Ibu dapat menjalani kehamilan tanpa ada masalah. Namun, pada kondisi tertentu di mana sudah sangat parah, kerap timbul ketidaknyamanan yang membutuhkan perhatian khusus.
Baca Juga: Terasa Pusing Saat Puasa di Awal Ramadan, Begini Cara Mengatasinya dengan Mudah
Mengutip Scoliosis SOS Clinic, kehamilan dan masalah tulang belakang ini bisa menyebabkan gangguan yang berarti pada seorang wanita.
Perkembangan janin di dalam kandungan dapat meningkatkan beban pada tulang belakang dan ini dapat menyebabkan skoliosis selama kehamilan berkembang pesat.
Tak hanya itu, ibu hamil skoliosis juga akan lebih rentan mengalami sakit punggung. Saat bayi tumbuh, beban tambahan memengaruhi postur ibu dan otot perut bekerja keras untuk memertahakan postur netral.
Otot-otot perut meregang saat bayi tumbuh, mengurangi keefektifannya dalam mempertahankan postur netral.
Akibatnya, ketegangan tambahan terjadi pada otot-otot yang sejajar dengan tulang belakang.
Seperti pada kehamilan tanpa skoliosis, kunci utama untuk mengatasi sakit punggung adalah dengan menjaga inti tubuh tetap kuat dan mempertahankan tingkat kebugaran.
Source | : | Mayo Clinic,Scoliosis SOS Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar