GridHEALTH.id - Bahaya kesehatan bisa terjadi pada konten mandi lumpur yang viral di TikTok hingga internasional.
Konten mandi lumpur para lansia di TikTok belakngan ini cukup viral dan jadi sorotan masyarakat Indonesia.
Dalam video tersebut, banyak ibu-ibu yang sudah berumur melakukan live dengan mandi lumpur.
Bukan tanpa alasan, mereka melakukan hal tersebut lantaran ingin mendapatkan saweran.
Banyaknya guyuran yang dilakukan tergantung pada saweran yang diterima.
Baca Juga: Tips Mengobati Kutu Air yang Bernanah, Bukan Cuma Ga Digaruk!
Konten ini pun lantas mendapat banyak tanggapan negatif lantaran dinilai sebagai bentuk mengemis secara online.
Namun, bukan hanya di Indonesia, rupanya konten mandi lumpur tersebut kini sudah go international.
Bagaimana tidak, ternyata fenomena ngemis online dengan mandi lumpur ini juga jadi sorotan media Korea Selatan.
Dilansir dari TribunStyle.com, Senin (6/2/2023), dalam sebuah unggahan yang kini juga viral, tampak potret konten nenek mandi lumpur di Indonesia disorot oleh stasiun televisi SBS.
Dalam tayangan SBS, terlihat dalam cuplikan video seorang lansia mandi lumpur.
Dianggap wajar melakukan konten video mandi lumpur tersebut, tetapi harus lebih waspada perihal bahaya kesehatan yang bisa terjadi.
Baca Juga: Nyeri Sendi dan Demam Disaat Bersamaan, Bagaimana Cara Mengobatinya?
Melansir dari Kompas.tv, Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hamzi Fikri menuturkan, penggunaan air kotor atau lumpur unruk mandi dapat mengancam kesehatan.
Hal ini menanggapi terkait fenomena sosial live mandi lumpur di TikTok yang terjadi di Desa Setanggor, Lombok Tengah.
"Kalau aspek kesehatan, ada risiko air tercemar bakteri atau virus yang bisa memberikan dampak buruk pada tubuh, yakni risiko penyakit kulit seperti dermatitis, infeksi pada kulit, gangguan saluran cerna seperti diare," tuturnya, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, Fikri mengungkapkan, potensi penyakit jangka panjang juga dapat terjadi, terlebih dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia).
"Paparan air dalam jangka lama juga ada risiko hipotermia atau penurunan suhu tubuh. Potensi hipotermia bisa terjadi pada lansia karena lansia memiliki daya tahan tubuh lebih rentan," jelas Fikri.
Selain itu, tubuh juga tidak mampu merespons perubahan suhu dingin menurun.
"Gejala hipotermia seperti rasa lelah (fatigue), badan menggigil, tangan dan kaki menjadi kaku, respons atau gerakan melambat dan kulit teraba dingin gejala yang bisa terjadi," jelas Fikri.
Melansir dari share.upmc.com, ada beberapa bakteri yang tersarang dalam lumpur.
Bakteri dan virus dari kotoran hewan hidup di lumpur, termasuk Campylobacter (C. coli), virus bernama norovirus, bahkan E. coli.
Jika tertelan melalui hidung atau mulut, kuman ini dapat menyebabkan infeksi usus dan membuat sakit.
Gejala dapat dimulai dalam dua hingga lima hari setelah paparan, dan meliputi:
1. Diare
2. Mual
3. Kram perut
4. Demam.
Agar tidak mengganggu kesehatan, sebaiknya berusaha untuk tidak mengikuti tren yang kurang bermanfaat.
Pasalnya, mandi lumpur tersebut justru memperburuk keadaan jika tidak dilakukan secara bijak.(*)
Baca Juga: Cara Makan Ciki Ngebul, Tidak Berisiko Terbakar dan Keracunan
Source | : | grid.id,Kompas. TV,UPMC |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar