GridHealth.id - Mengenal lebih jauh Diabetes Mellitus Tipe-1 yang suka terlambat dideteksi.
Diabetes mellitus sendiri merupakan peningkatkan glukosa darah yang disebabkan oleh defek produksi/mekanisme aksi insulin dalam tubuh.
Pada tahun 2021, sekitar 6,7 juta orang meninggal akibat diabetes secara global.
Lalu di sesi kali ini kita membahas lebih jauh soal Diabetes mellituis tipe 1 (DMT1) yang merupakan kondisi defisiensi insulin absolut yang disebabkan oleh destruksi sel beta.
Tipe diabetes pada anak ini paling umum di Indonesia dan menurut data biasanya diidap oleh anak mulai usia 15 tahun.
Namun sering kali penegakkan diagnosis diabetes pada anak ini terlambat.
Baca Juga: Klinik di Medan yang Fokus Menangani Penyakit Tidak Menular, Mulai dari Stunting hingga Diabetes
"Jadi sering kali pasien datang sudah dalam kondisi berat seperti KAD (ketoasidosis diabtetikum) karena tidak tahu.
Dan saat terdiagnosis pun sudah tidak bisa tertolong lagi atau meninggal," ujar Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) selaku Executive Director International Pediatric Association dan Project Leader CDIC Indonesia dalam acara Virtual Conference bersama IDAI, yang diikuti GridHEALTH.id
Menurut data IDAI 2017-2019, ada 1.249 anak dengan DM Tipe 1, dan di tahun 2017 sekitar 71 persen anak dengan DMT1 terdiagnosis saat KAD.
"KAD itu kegawatan dalam diabetes yang bisa menyebabkan anak masuk ICU, lalu darahnya asam, dan bisa meninggal," tegas Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon).
Baca Juga: Tak Pernah Terungkap Sebelumnya, Ternyata Nick Jonas Mengidap Diabetes Tipe 1 Sejak Umur 13 Tahun
Lalu apakah Diabetes Mellitus tipe 1 ini merupakan penyakit turunan?
"(Diabetes) yang turunan itu kebanyakan di tipe 2 ya, jadi orangtuanya diabetes (tipe 2), lalu anaknya gemuk itu kemungkinan dia diabet.
Jadi DMT1 ini berbeda, jarang sekali diturunkan walaupun memang bisa, beberapa sindrom tertentu," ujar Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon).
Jadi bisa disimpulkan bahwa jarang sekali kasus DMT1 ini didapatkan anak karena keturunan.
Selain itu, ada juga gejala-gejala seseorang mengidap diabetes yang paling umum, seperti banyak minum, banyak buang air kecil, dan banyak makan, akan tetapi berat badan turun.
Lalu pada DMT1 ada tambahan yaitu anak terlihat lebih lemas dan mulai mengompol padahal sebelumnya sudah tidak lagi.
"Jadi kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak buang air kecil tapi berat badan menurun dan terlihat lemas, maka yang harus pertama dicek adalah diabetes," tegasnya.
Nah jika sudah terdeteksi bahwa anak mengidap DMT1, ada pengelolaan yang harus dijalankan.
Komponen paling penting untuk mengelola DMT1 adalah insulin, diet, olahraga, dan edukasi seumur hidup.
Tujuan pengelolaan DM pada anak
- Menjaga pertumbuhan, perkembangan, dan maurasi yang normal
- Kontrol metabolik yang optimal agar memiliki gula darah dan HbA1c yang normal
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Prediabetes? Berikut 6 Tanda-Tanda Mengalaminya
- Mencegah komplikasi akut ataupun kronis seperti KAD, Hipoglikemia berat, hingga komplikasi mikro dan makrovaskular
- Meningkatkan aspek psikologis pasien dan keluarga
- Memberikan dukungan seperti dukungan psikologis dan edukasi nutrisi
Selain itu, ada juga tips untuk orangtua agar bisa menjaga pola makan anak sejak kecil agar tidak terpapar diabetes.
Terpenting adalah tidak membiasakan anak konsumsi makanan dan minuman berlebih terutama yang tinggi gula.
Sebab kebiasaan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula bisa secara tak sadar terus berlanjut seiring berjalannya usia dan menyebabkan diabetes.
Baca Juga: Diabetes Terasa Parah di Tangan dan Kaki, Jadi Tanda Kerusakan Saraf
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar