Dapat terjadi setelah kepala terbentur akibat jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, whiplash, atau jenis trauma lainnya.
Pendarahan Subdural Kronis
Terbentuk secara bertahap dan tidak mematikan, pengobatan cepat juga dapat menghasilkan pemulihan yang lebih baik.
Biasanya disebabkan oleh cedera kepala yang tidak terlalu serius pada orang lanjut usia.
Atau sedang menjalani pengobatan pengencer darah, atau mengalami penyusutan otak akibat demensia atau gangguan penggunaan alkohol.
Pendarahan Subaraknoid
Ini adalah saat darah terkumpul di bawah arachnoid mater dan di atas lapisan dalam halus di bawahnya, pia mater.
Tanpa pengobatan, dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian.
Jenis perdarahan ini biasanya terjadi karena aneurisma otak.
Terkadang masalah dengan pembuluh darah atau masalah kesehatan lainnya bisa menyebabkannya.
Tanda peringatan utama untuk jenis perdarahan ini adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba.
Pendarahan Intraserebral
Ini adalah saat darah menggenang di jaringan otak.
Ini menjadi penyebab stroke paling umum kedua.
Pendarahan ini biasanya karena tekanan darah tinggi jangka panjang yang tidak diobati.
Banyak orang yang mengalami perdarahan otak memiliki gejala mirip stroke, seperti mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, atau mati rasa.
Perdarahan otak merupakan kondisi medis serius yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan segera oleh dokter di rumah sakit.
Terdapat beberapa tes seperti CT Scan dan MRI.
Selain itu, pemeriksaan saraf dan mata akan dilakukan.
Sedangkan untuk mencegah penyebab pendarahan otak terjadi, seseorang dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, tidak menggunakan rokok dan obat-obatan terlarang, hingga mengivestigasi operasi korektif.(*)
Baca Juga: Kisaran Biaya Operasi dan Pengobatan Pendarahan Otak, Seperti Dialami Indra Bekti
Source | : | Kompas.com,Labcito.co.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar