GridHEALTH.id - Asam lambung yang naik pada malam hari sering membuat terbangun dan pada akhirnya menyebabkan waktu tidur berkurang.
Pasalnya saat kondisi kambuh, seseorang tidak hanya merasakan mual dan ingin muntah saja.
Beberapa bahkan mengalami sesak napas, nyeri di dada, hingga kesulitan untuk menelan karena terasa seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
Untuk kembali tidur dengan nyenyak rasanya sulit dilakukan dan pada akhirnya terjaga semalaman.
Berbicara tentang kondisi ini, banyak yang menilai bahwa kekambuhan disebabkan oleh kebiasaan makan malam.
Bagi pengidap penyakit dengan nama medis gastroesophageal reflux disease (GERD), jam makan memang perlu diatur, terutama pada malam hari.
Sehingga, makan malam sering dihindari dan memilih untuk makan lebih awal.
Namun, sudah melakukan hal tersebut, kenapa asam lambung naik masih terjadi?
Selain makan malam, menurut Sleep Foundation ada beberapa hal yang memicu kenaikan asam lambung, di antaranya:
* Pengaruh gaya gravitasi saat sedang berbaring, kurang mendukung asam lambung untuk tetap berada di tempatnya. Sehingga rentan naik ke kerongkongan
* Posisi tidur yang kurang tepat membuat seseorang menjadi sulit menelan
* Air liur yang menetralkan asam lambung produksinya berkurang ketika tidur nyenyak.
Source | : | WebMD,Houston Methodist,Sleep Foundation |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar