GridHealth.id - Kasus flu burung sedang menjadi sorotan WHO dan para ahli belakangan ini.
Pasalnya kasus ini sudah menginfeksi banyak orang terutama yang memelihara unggas.
Seperti diketahui, flu burung adalah jenis influenza yang sebagian besar menginfeksi burung liar.
Akan tetapi setelah diteliti ternyata virus ini juga bisa menginfeksi burung perliharaan dan hewan lainnya.
Bahkan flu burung juga bisa menjangkiti manusia, subtipe yang paling umum adalah A(H5N1), A(H7N9) dan A(H9N2).
Gejala paling umum adalah mata merah untuk kasus ringan, hingga flu berat yang bisa menyebabkan gagal napas atau kematian.
Baca Juga: Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Flu Burung yang Menginfeksi Manusia
Orang yang berisiko terjangkit virus ini adalah orang yang memiliki kontak dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.
Unggas sendiri termasuk ayam, bebek, angsa, elang, ataupun unggas air lainnya yang terinfeksi di alam liar.
Virus tersebut ditumpahkan oleh unggas melalui air liur, feses, dan lendirnya.
Selain itu, orang-orang yang sudah terinfeksi berpotensi menginfeksi anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Sudah Jatuh Korban Manusia, Virus Flu Burung Kembali Merajalela, Apakah Vaksin H5N1 Sudah Tersedia?
Biasanya orang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak berfungsi dengan baik juga mudah untuk terpapar.
Salah satu cara mencegah terpapar virus ini adalah dengan mengolah unggas dengan baik dan benar. Dimasak matang sempurna.
Seperti diketahui, ayam ataupun bebek sudah sering kali jadi santapan harian beberapa orang.
Memakannya dalan keadaan mentah meskipun sudah dicuci bersih tetap bisa menularkan virusnya.
Sehingga kita harus menghindari konsumsi unggas mentah, ada baiknya diproses dengan baik.
Selain itu, kita juga bisa menghindari kontak langsung dengan unggas lainnya terutama unggas liar.
Penting juga, biasakan juga mencuci tangan sebelum memegang hidung, mulut, dan bagian wajah lainnya terutama setelah bepergian dan bertemu unggas liar.
Sebagai informasi, seseorang perlu melakukan tes di fasilitas kesehatan untuk bisa mengetahui hasilnya.
Sebab flu burung tidak bisa dideteksi hanya dengan gejala yang terlihat dari luar saja.
Selain itu pengobatan flu burung pada manusia harus ditangani intensif, dan obat-obatannya pun perlu atas rekomendasi dokter.(*)
Baca Juga: Peternak Perlu Waspada KLB Flu Burung, Berpotensi Zoonosis Meski Penularan pada Manusia Masih Rendah
Source | : | Cleveland Clinic - Flu Burung,CDC - Flu Burung |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar