Sekitar 70% bayi dengan FPIES hanya bereaksi pada satu makanan dan 20% terhadap dua makanan.
Oleh karena itu sangat tidak mungkin untuk memiliki banyak makanan yang menyebabkan FPIES.
Kondisi ini pun harus dikonsultasikan dengan ahli gizi terutama untuk makanan penggantinya.
Misal, alergi tulur yang merupakan sumber protein, makanan penggantinya apa yang setara.
Hingga saat ini tidak ada tes alergi yang bisa dengan pasti ataupun akurat memastikan FPIES.
Tes kulit dan tes darah untuk mengukur IgE tidak membantu, karena reaksinya tidak disebabkan oleh antibodi IgE.
Sehingga FPIES pun cukup sulit untuk diketahui.
Biasanya, dokter akan merekomendasikan tantangan makanan oral ketika riwayatnya tidak jelas, ataupun makanan-makanan yang sudah pernah jadi alergi pada anak-anak penyandang FPIES sebelumnya.
Perawatan pada FPIES pun tidak begitu khusus, mungkin hanya cairan intravena (IV) yang diperlukan jika bayi muntah berlanjut, diare, hingga dehirasi.
Umumnya, ahli gizi akan meminta kita sebagai orangtua untuk menghindari memberikan makananan pemicu pada bayinya.
Meskipun itu adalah makanan utama, sebagai orangtua kita tak perlu khawatir sebab ahli gizi akan mencoba menemukan alternatif pengganti makanannya.(*)
Baca Juga: Melahirkan dengan Metode ERACS di Tahun Baru, Tasya Kamila Sempat Mengalami Alergi Morphin
Source | : | AllergyUK - FPIES |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar