GridHEALTH.id - Tahukah, kanker serviks adalah jenis kanker dengan kasus kedua terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara.
Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp. OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group kepada GridHEALTH.id menjelaskan konsekuensi yang bisa terjadi pada kanker serviks.
“Kanker serviks tidak ditangani stadium 1 menjadi stadium 2, stadium 2 menjadi stadium 3, stadium 3 menjadi stadium 4,” kata dokter Chamim, Kamis (04/11/2021).
“(Pada stadium 1) berdarah-darah sehingga tidak bisa berhubungan seksual karena selalu pendarahan. Kanker serviks juga menyebabkan keputihan yang sangat berbau,” ujar dokter Chamim.
Pada stadium lanjut, penyandang kanker serviks rentan terkena penyakit lain dan pendarahan yang terjadi dapat mengganggu aktivitasnya.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi Obat Kurap Medis dan Non Medis Ampuh, Bisa Diandalkan
“Stadium 2 semakin berdarah, mungkin aktivitas menurun. Orang produktivitasnya menurun, karena sering pendarahan jadi anemia. Ya, akibatnya penyakit lain numpang, karena daya tahan menurun,” jelasnya.
Anemia yang terjadi, membuat perempuan yang mengalami kanker serviks akan jadi lebih sering masuk rumah sakit dan mengalami nyeri pada saraf.
“Nah kalau stadium 3, bisa juga gagal ginjal, ginjalnya rusak. Cuci darah supaya tidak keracunan, kalau sudah keracunan karena gagal ginjal ya muntah-muntah terus,” jelas dokter Chamim lebih lanjut.
Paling fatal dari kanker serviks adalah penyintas kehilangan nyawanya.
Sedihnya kasus kanker serviks seringlali terlambat dterdeteksi. Karenanya semua wanita wajib tahu gejala dini kanker serviks.
Baca Juga: Gegara Headset, 1 Miliar Anak Muda Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar