Umumnya sumbatan berasal dari zat lemak, yang seiring waktu dinding arteri dipenuhi timbunan lemak, proses ini disebut dengan aterosklerosis dan timbunan lemak disebut ateroma.
Aterosklerosis ini dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, seperti merokok dan sering konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih.
Kondisi medis lainnya juga sangat memengaruhi risiko terjadinya penyakit jantung koroner, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau diabetes.
Laman National Heart, Lung, and Blood Institute mengatakan tindakan dan perawatan terkait penyakit jantung koroner bergantung pada seberapa serius gejala dan kondisi kesehatan lainnya yang dimiliki oleh pasien. Semua memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan tindakan yang terbaik.
Ada beberapa obat yang dapat membantu mengurangi atau mencegah nyeri dada dan mengelola kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Contohnya:
Obat ini membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi seberapa jantung bekerja.
Menurunkan tekanan darah dengan membiarkan pembuluh darah rileks dapat menggunakan obat ini.
Contoh obat yang berfungsi mengontrol gula darah adalah empagliflozin, canagliflozin, dan liraglutide. Fungsinya dapat membantu menurunkan risiko komplikasi jika menderita penyakit jantung koroner dan diabetes.
Obat ini berfungsi mengontrol penumpukan plak jika seseorang menderita diabetes, yang mana plak dapat menyebabkan penyumbatan.
Sama seperti nitrogliserin, obat ini membantu melebarkan arteri koroner dan meredakan atau mencegah nyeri dada akibat angina.
Baca Juga: Sejak Pertama Kali Nyeri Dada Langsung ke Dokter, Hindari 5 Pemicu Jantung Koroner
Mengobati penyakit mikrovaskular koroner dan nyeri dada yang mungkin ditimbulkannya.
Source | : | NHS,nhlbi.nih.gov |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar