GridHEALTH.id - Seorang penyintas asam lambung sudah tak asing lagi dengan kondisi penyakiit yang kerap memburuk saat malam hari.
International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD) mencatat, sekitar 79% orang yang mengidap GERD (gastroesophageal reflux disease) mengalami kekambuhan saat tidur malam.
Asam lambung kambuh di malam hari gejalanya membuat seseorang kambuh, karena dada yang terasa panas atau heartburn, batuk, dan mual ingin muntah.
Sleep Foundation menyebutkan, terdapat beberapa alasan yang menyebabkan GERD memburuk pada malam hari, terutama saat seseorang mulai terlelap tidur.
1. Ketika berbaring, gravitasi tak lagi membantu menjaga asam tetap diam di perut, sehingga lebih mudah terjadi refluks
2. Berkurangnya kemampuan untuk menelan saat tidur, mengurangi kekuatan penting yang mendorong asam lambung tetap di perut
3. Produksi asam lambung berkurang saat akan terlelap, padahal saliva dibutuhkan untuk menetralkan asam lambung
Gabungan dari tiga hal tersebut, dapat menyebabkan kebocoran asam lambung ke kerongkongan dan membuatnya lebih lama di sana, berpotensi menyebabkan gejala semakin memburuk.
Asam lambung kambuh di malam hari yang terjadi terus-menerus dapat membuat waktu tidur terganggu.
Tak hanya itu, asam lambung kronis juga bisa berujung pada peradangan. Bahkan dalam 10-20% kasus GERD, terjadi kerusakan pada esofagus yang disebut Barrett esophagus. Ini dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
Untuk mengatasi sekaligus mencegah kondisi yang sama terulang kembali, lakukan cara-cara berikut, dilansir dari laman Gastroenterology Consultants.
Baca Juga: Fakta Kerupuk Kulit Bagus Dikonsumsi untuk Asam Lambung dan Maag
Orang yang mempunyai berat badan berlebih, berisiko tinggi mengalami heartburn.
Sebuah studi menemukan bahwa penyintas GERD kondisinya membaik lebih dari 40 persen setelah berhenti merokok. Dalam studi yang sama, seseorang yang tidak berhenti merokok hanya mengalami perbaikan kurang dari 20 persen.
Berhenti merokok adalah salah satu cara penting untuk memperbaiki gejala GERD. Selain itu, ini juga baik bagi kesehatan secara keseluruhan.
Bagi yang sering mengalami asam lambung kambuh di malam hari, biasakan makan kurang dari 500 kalori dan 20 gram lemak per harinya.
Setelah makan, tunggu kurang lebih tiga jam sebelum pergi tidur. Butuh waktu 4-5 jam untuk perut benar-benar mencerna makanan.
Penggunaan bantal untuk badan atau alat pemosisian tidur lainnya, akan menjaga posisi tidur tetap menghadap ke arah kiri.
Tidur miring ke kiri memungkinkan asam melewati sfingter esofagus bagian bawah ke dalam perut.
Pastikan kepala juga berada pada posisi yang lebih tinggi daripada jantung, sehingga memungkinkan gravitasi bekerja.
Dalam kondisi tertentu, perubahan gaya hidup tidak memberikan dampak apapun pada kekambuhan yang terjadi.
Sehingga dibutuhkan obat-obatan yang bisa didapatkan di apotek seperti antacids, untuk meringankan gejala asam lambung.
Obat lain yang mungkin digunakan yakni penghambat pompa proton (PPI) dan penghambat H2, yang berguna untuk mengurangi produksi asam di lambung. (*)
Baca Juga: Asam Lambung Naik Sampai ke Ulu Hati, Redakan dengan 4 Hal Ini
Source | : | Sleep Foundation,Gastroenterology Consultants |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar