Dilansir dari WebMD, bersama dengan gejala asma yang lain seperti sesak napas dan dada sesak, asam juga dapat menyebabkan batuk berdahak.
Ini bisa menjadi tanda bahwa saluran udara meradang. Apabila dahak berwarna putih atau bening dalam jumlah kecil, ini tidak cukup mengkhawatirkan.
Penyakit infkesi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus seperti flu, bronkitis akut, dan radang paru dapat menyebabkan saluran udara menghasilkan lendir esktra.
Jika penyebab penumpukan lendir di paru adalah penyakit infeksi, maka dahak biasanya berwarna hijau atau kuning.
PPOK mencakup beberapa penyakit paru yang dapat mempersulit pernapasan, termasuk bronkitis kronis dan emfisema.
Bronkitis kronis menyebabkan peradangan pada saluran bronkial dan lebih banyak lendir, mengakibatkan organ tersebut lebih sulit bekerja.
Penyakit paru obstruktif kronik umumnya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap hal-hal yang mengiritasi paru, seperti asap rokok.
Ini adalah salah satu jenis penyakit paru yang menyebabkan seseorang mengalami batuk berdahak kuning atau hijau, hampir setiap hari.
Gejalanya butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk berkembang.
Dikutip dari laman Yankes.kemkes.go.id, kerusakan pada bronkus dapat dipicu oleh pneumonia atau paru basah, TBC, batuk rejan, dan cystic fibrosis.
Risiko juga meningkat apabila memiliki kekebalan tubuh yang lemah atau gangguan perkembangan paru yang sudah terjadi sejak dalam kandungan. (*)
Baca Juga: 7 Ciri Asam Lambung Naik Sampai ke Paru dan Cara Mengatasinya
Source | : | WebMD,American Lung Association,Medicine Net |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar