Sebagai contoh, seorang pria minum lebih dari minuman beralkohol per hari dan lebih dari satu minuman per hari untuk wanita.
Bir khususnya, dikategorikan sebagai minuman yang tinggi purin. Sebuah studi 2014 juga menegaskan bahwa anggur, bir, dan minuman keras lainnya dapat menyebabkan serangan asam urat berulang.
Jajanan kekinian baik itu makanan ataupun minuman yang disukai oleh anak muda, rata-rata mempunyai rasanya yang manis.
Dikutip dari Cleveland Clinic, standar penggunaan gula meja adalah setengah fruktosa (gula buah), yang terurai menjadi asam urat.
Apabila makanan atau minuman mempunyai gula yang tinggi, maka kadar asam urat dalam darah pun juga akan melebihi batas normal.
Indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi meningkatkan risiko asam urat, karena produksinya dalam darah yang juga bertambah.
Hiperurisemia telah dikaitkan dengan obesitas melalui peningkatan produksi dan penurunan eksresi urat ginjal.
Penyakit ini tak hanya membuat sendi nyeri, tapi juga akan membatasi gerakan. Padahal usia muda, dikenal dengan tingkat produktivitas yang tinggi.
Selain itu bila sering kambuh, maka ada risiko kondisi yang lebih serius mungkin terjadi. Sehingga, perlu diobati sebelum terlambat.
Dikutip dari laman Yankes.kemkes.go.id, pengobatan penyakit ini dilakukan dengan memberikan obat asam urat yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
Obat tersebut digunakan untuk meredakan nyeri dan mencegah terjadinya kekambuhan di kemudian hari. Perubahan gaya hidup pun juga turut dilakukan, untuk mendukung efektivitas dari obat-obatan yang digunakan. (*)
Baca Juga: Rasakan Sensasi dan Manfaat Obat Asam Urat dari Sari Cuka Apel
Source | : | Cleveland Clinic,Penn Medicine,yankes.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar