GridHEALTH.id - Agar tidak kambuh, inilah rekomendasi buah untuk asam urat yang bisa dicoba.
Asam urat adalah bentuk umum radang sendi yang sangat menyakitkan.
Biasanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu (sering sendi jempol kaki).
Ada kalanya gejala memburuk, dikenal sebagai suar, dan ada kalanya tidak ada gejala, yang dikenal sebagai remisi.
Serangan asam urat yang berulang dapat menyebabkan artritis gout, bentuk artritis yang memburuk.
Baca Juga: Penyebab Asam Urat Usia Muda dan Cara Mengatasinya Sebelum Terlambat
Serangan asam urat dimulai secara tiba-tiba dan dapat berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu.
Selain jempol kaki, sendi yang sering terkena adalah sendi jari kaki bawah, pergelangan kaki, dan lutut.
Gejala pada sendi yang terkena mungkin termasuk:
1. Nyeri, biasanya intens
2. Pembengkakan
3. Kemerahan
Baca Juga: Rekomendasi 10 Makanan yang Efektif Menurunkan Asam Urat Jahat
4. Panas
Kendati gejala yang dialami terkadang membuat penyintas merasa tidak nyaman, maka perlu melakukan beberapa penanganan.
Cara meredakan gejala asam urat salah satunya adalah mengubah pola makan.
Ada beberapa rekomendasi buah untuk asam urat yang dipercaya bisa cegah nyeri sendi.
1. Pisang
Pisang mengandung kalium yang tinggi, di mana senyawa ini dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat di dalam tubuh.
Namun, bila kristal sudah terbentuk, kalium pada pisang dapat mencegah pengerasan sehingga lebih mudah dikeluarkan oleh ginjal.
Selain itu, pisang juga rendah purin (senyawa pembentuk asam urat) serta kaya akan serat dan vitamin C yang dapat membantu ekskresi purin dan asam urat.
2. Semangka
Melansir Buku Terapi Jus untuk Rematik & Asam Urat (2008) oleh Prof. Dr. Ir.Ali Khomsan, MS., dan Yuni Harlinawati, air yang banyak dikandung semangka dapat berfungsi meluruhkan asam urat berlebih di dalam tubuh.
Semangka yang memiliki sifat diuretik alami (meningkatkan aliran urine tanpa membuat ginjal bekerja keras), akan merontokkan asam urat tersebut dan memperbaiki kandungan darah.
Baca Juga: Kenali 3 Ciri-ciri Asam Urat di Pergelangan Tangan, Obati Sebelum Terlambat
3. Stroberi
Satu cangkir potongan stroberi (152 gram) bisa menyediakan 89 mg vitamin C atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin C harian 99 persen.
Kandungan vitamin C pada stroberi ini bisa dimanfaatkan juga sebagai antioksidan untuk menghambat pembentukan asam urat, sehingga dapat menurunkan kadar asam urat.
4. Jeruk
Buah jeruk juga mengandung vitamin C dan vitamin B5 yang berguna untuk melawan penyakit asam urat.
Kandungan vitamin C pada buah jeruk bahkan tergolong tinggi.
Satu buah jeruk berukuran sedang bisa menyediakan 70 mg vitamin C atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin C harian mencapai 78 persen.
Kandungan vitamin C ini tentunya bisa bermanfaat untuk menghambat pembentukan asam urat, sehingga dapat menurunkan kadar asam urat.
5. Kiwi
Kiwi termasuk buah yang juga mengandung vitamin C tinggi.
Seperti diketahui, kandungan vitamin C pada kiwi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran asam urat dari tubuh.
Baca Juga: Pilihan Menu Sahur untuk Anti Asam Urat yang Sehat dan Bergizi
Kiwi termasuk buah yang juga mengandung vitamin C tinggi.
6. Jambu biji
Melansir Health Line, satu buah jambu biji bisa mengandung 126 mg vitamin C, yang merupakan 140 persen kebutuhan harian vitamin C.
Vitamin C ini, menurut penelitian, dapat berefek meningkatkan pengeluaran asam urat dari tubuh.
Selain itu, vitamin C merupakan sumber antioksidan yang berguna untuk membentengi tubuh dari serangan penyakit.
7. Mangga
Mangga termasuk buah yang kaya akan kandungan vitamin C dan vitamin E.
Kandungan vitamin E pada 100 gram buah mangga ternyata mencukupi kebutuhan vitamin E harian hingga 6 persen.
Tak hanya baik untuk kulit, vitamin E juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga agar kadar asam urat tetap berada pada tingkat normal.
Itulah tujuh buah untuk asam urat yang bisa dicoba untuk mencegah nyeri sendi.(*)
Baca Juga: Cara Mencegah Terjadinya Asam Urat di Usia Anak dan Remaja, Jangan Sampai Menyesal
Source | : | cdc.gov,Kompas.com,Siloam Hospitals |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar