GridHEALTH.id - Penyakit asam lambung bukan hanya penyakit yang dialami oleh orang dewasa.
Seorang bayi pun, ternyata juga mempunyai risiko untuk mengalami kondisi ini.
Asam lambung adalah sebuah kondisi yang terjadi saat isi perut yang telah turun ke lambung kembali naik ke kerongkongan.
Menurut Nationwide Children's, asam lambung pada bayi merupakan hal yang wajar terjadi.
Kondisi ini berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Setelah makanan ditelan, selanjutnya akan melewati kerongkongan menuju lambung.
Di bagian bawah kerongkongan terdapat sebuah otot berbentuk cincin, yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES).
LES terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke perut. Setelah itu, tetap tertutup agar makanan tidak naik ke kerongkongan.
Terdapat dua kemungkinan terjadinya asam lambung pada bayi, di antaranya:
* Otot LES tidak menutup atau terbuka, padahal seharusnya tidak
* Terdapat masalah pada LES, sehingga susu yang dikonsumsi dan cairan lambung naik kembali ke kerongkongan
Melansir Mayo Clinic, dalam kebanyakan kasus, refluks asam yang terjadi pada bayi bukan menjadi hal yang perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: Apa Bahayanya Bila Asam Lambung Dibiarkan dan Tidak Ditangani?
Jarang asam lambung naik yang terjadi cukup untuk mengiritasi kerongkongan dan menimbulkan gejala, seperti yang dialami oleh orang dewasa.
Akan tetapi, orangtua juga tetap perlu waspada dan segera membawa buah hati ke dokter apabila melihat ciri-ciri berikut.
1. Berat badan tidak naik
2. Secara konsisten memuntahkan makanannya secara paksa
3. Memuntahkan cairan berwarna hijau atau kuning
4. Cairan muntah nampak seperti kopi
5. Menolak saat diberi makan
6. Terdapat darah pada kotorannya
7. Mengalami kesulitan bernapas atau batuk yang tidak kunjung sembuh
Ciri asam lambung pada bayi yang lainnya yakni saat berusia 6 bulan atau lebih, anak sering meludah, sangat iritatif setelah makan, dan tidak mempunyai banyak energi.
Ciri-ciri di atas dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius seperti gastroeshopageal reflux disease (GERD), yang apabila terdeteksi dini dapat segera ditangani. (*)
Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Bagaimana Tumbuh Kembangnya?
Source | : | Mayo Clinic,Nationwide Children's |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar