GridHEALTH.id - Kanker kolorektal masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat, padahal ini juga tak kalah penting dari jenis kanker lain untuk diwaspadai.
Disebut juga kanker usus besar, penyakit ini terjadi saat sel kanker berkembang di usus besar atau rektum.
Jumlah kasusnya masih di bawah jenis kanker "populer" lainnya, tapi mengetahui faktor risiko hingga gejalanya adalah hal yang penting.
"Kanker kolorektal adalah penyakit di mana sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali," kata Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, dalam media briefing MSD, Rabu (12/4/2023).
Data GLOBOCAN pada 2020 menunjukkan ada sekitar 9.503.710 kasus kanker baru dan 5.809.431 kematian akibat penyakit ini di Asia.
Lebih lanjut, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat itu mengatakan, bahwa di dunia penyakit ini menempati urutan nomor dua kematian akibat kanker.
"Kalau kita melihat seberapa angka kematiannya di dunia, nomor dua. Karena, lebih bandel diobati dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu di Indonesia jenis kanker ini persentase kejadiannya sekitar 5,40 persen dari total keseluruhan penyakit kanker.
Pada 2020, kanker kolon kasus terbarunya mencapai 17.368 dan menyebabkan 9.444 kematian.
Sedangkan kanker rektum 16.059 kasus baru dan kematian sebanyak 8.342 kasus.
Faktor risikonya sendiri terbagi dua, yang bisa diubah dan tidak dapat diubah sama sekali.
Baca Juga: Kenali Gejala Radang Usus Besar, Ditandai Sakit Perut Sebelah Kiri
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar