GridHEALTH.id - Asam urat adalah salah satu penyakit yang cukup umum di Indonesia.
Dalam mengelola asam urat, banyak penderita yang dihadapkan pada pertanyaan mengenai makanan yang aman dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Salah satu makanan yang kerap menjadi perdebatan adalah ikan tongkol.
Banyak yang bertanya, bolehkah penderita asam urat makan ikan tongkol? Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hal tersebut.
Ikan tongkol adalah salah satu jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi di Indonesia. Ikan ini memiliki daging yang tebal dan lezat.
Seperti ikan lainnya, ikan tongkol mengandung purin. Purin adalah senyawa kimia yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Penderita asam urat sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin, termasuk ikan tongkol.
Konsumsi makanan yang mengandung purin dapat memicu serangan asam urat. Hal ini terjadi karena purin di dalam tubuh diubah menjadi asam urat.
Jika kadar asam urat di dalam tubuh terlalu tinggi, maka kristal asam urat dapat terbentuk di persendian dan menyebabkan rasa nyeri.
Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat harus menghindari ikan tongkol sama sekali.
Konsumsi ikan tongkol masih dapat dilakukan, tetapi harus dengan cara yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penderita asam urat tetap dapat menikmati ikan tongkol tanpa menimbulkan efek negatif pada tubuhnya.
Baca Juga: Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Tahu dan Tempe?
Pertama, penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi ikan tongkol dalam porsi yang kecil dan tidak terlalu sering.
Sebaiknya konsumsi ikan tongkol tidak lebih dari dua kali seminggu. Jumlah ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tanpa meningkatkan kadar asam urat secara signifikan.
Kedua, penderita asam urat sebaiknya memilih ikan tongkol yang masih segar dan tidak diasinkan. Proses pengasinkan dapat meningkatkan kadar purin pada ikan. Sebaiknya pilih ikan tongkol yang masih segar dan langsung dimasak tanpa proses pengasinkan.
Ketiga, penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi ikan tongkol dengan cara yang sehat. Hindari menggoreng ikan tongkol dan lebih baik memilih cara memasak yang sehat seperti dikukus atau dipanggang. Dengan cara ini, nutrisi di dalam ikan tetap terjaga, dan kandungan lemak di dalam ikan dapat berkurang.
Keempat, penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi ikan tongkol dengan porsi nasi yang kecil dan banyak sayuran. Nasi dan sayuran dapat membantu menyeimbangkan nutrisi dan mengurangi efek buruk dari konsumsi ikan tongkol.
Dalam kesimpulannya, penderita asam urat masih dapat mengonsumsi ikan tongkol, namun dengan cara yang tepat dan terbatas.
Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi ikan tongkol dalam jumlah yang terbatas dan tidak terlalu sering, memilih ikan tongkol yang segar dan tidak diasinkan, mengonsumsi ikan tongkol dengan cara yang sehat seperti dikukus atau dipanggang, serta mengimbangi konsumsi ikan tongkol dengan porsi nasi yang kecil dan banyak sayuran.
Dalam hal ini, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan jumlah dan frekuensi konsumsi ikan tongkol yang tepat bagi penderita asam urat.
Selain itu, penderita asam urat juga disarankan untuk menjaga berat badan yang sehat, menghindari konsumsi alkohol, dan meningkatkan aktivitas fisik untuk mengelola kondisi asam urat.
Secara keseluruhan, konsumsi ikan tongkol bagi penderita asam urat masih dapat dilakukan, namun harus dengan cara yang tepat dan terbatas.
Konsumsi ikan tongkol tidak boleh dihindari sama sekali karena ikan tongkol mengandung nutrisi penting seperti protein, omega-3, dan vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Source | : | National Human Genome Research Institute |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar