Kemudian masuk ke periode tidak aktif yang bisa berlangsung bertahun-tahun. Jika tak diobati, komplikasi sifilis bisa berkembang.
Fakta-fakta sifilis selanjutnya yakni, jika ibu yang sedang hamil terinfeksi, maka bayi yang ada di dalam kandungan berisiko mengalaminya juga.
Meskipun terinfeksi, ketika lahir mereka mungkin tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga sulit mendiganosisnya.
Penularan sifilis dapat dengan mudah terjadi melalui hubungan intim, vaginal atau oral, tanpa menggunakan kondom.
Sehingga, siapapun yang sudah aktif secara seksual dan melakukannya tanpa pengaman, berisiko untuk tertular.
Selain itu, faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit menular seksual yakni terinfeksi HIV atau memiliki pasangan yang positif sifilis.
Jangan lengah, meski sudah dinyatakan sembuh, infeksi yang sama bisa terulang lagi. Karena tubuh tidak mengembangkan kekebalan ketika terinfeksi.
Untuk itu, perlu untuk terus melakukan praktik seks yang aman dan sehat, agar infeksi ulang sifilis atau jenis PMS lain tidak terjadi.
Seringkali, gejala sifilis tidak disadari. Seseorang mungkin tidak menyadari kalau pasangannya menderita penyakit ini, karena luka tanda awalnya sering berada di area tersembunyi.
Sehingga, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan melakukan tindakan preventif agar tak tertular PMS.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran sifilis adalah dengan menggunakan kondom ketika berhubungan intim dan melakukan tes secara teratur. (*)
Baca Juga: Mengenal Tiga Tahap Penyakit Sifilis, Penyakit IMS Akibat Bakteri
Source | : | CDC,YouTube Kemenkes,Elyon Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar