Anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah.
Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan rendah.
Pada jangka panjang, gizi buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya.
Lebih jauh lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting.
Sementara itu, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.
Stunting dalam jangka panjang dapat menyebabkan anak gagal tumbuh.
Selain itu, kemampuan kognitif dan motorik anak pun akan terhambat.
Mengatasi stunting dan gizi buruk ini dapat dilakukan dengan memerhatikan kecukupan asupan nutrisi pada anak.
Selain itu, perlu untuk diperhatikan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk tersebut:
- Pemberian ASI eksklusif hingga anak berusia enam bulan
Baca Juga: Bisa Mencoba Beberapa Menu PMT pada Anak untuk Cegah Stunting
- Memberikan makanan pendamping ASI saat sudah memasuki enam bulan
- Pemberian makanan sehat dan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
- Terapkan pola hidup bersih dan sehat
- Pantau tumbuh kembang anak
Perbedaan stunting dan gizi buruk tersebut perlu untuk diperhatikan.
Sebelum terlambat, kenali cara mengatasi masalah stunting dan gizi buruk tersebut.
Baca Juga: Mencegah Stunting pada Anak, Berikan Nutrisi dan Pola Makan Teratur
Source | : | Kompas.com,kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar