Selain nikotin, zat berbahaya yang ada di rokok konvensional adalah N-nitrosamin dan dapat meningkatkan risiko kanker.
"N-nitrosamin merupakan zat karsinogenik karena dapat menyebabkan mutasi DNA dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ reproduksi," jelasnya.
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya ini, mengatakan bahwa benzene merupakan zat yang secara alami terbentuk dari kebakaran hutan dan erupsi gunung berapi.
Zat ini termasuk yang berbahaya bagi kesehatan karena terbukti memiliki sifat karsinogenik alias berpotensi menyebabkan kanker.
"Benzene juga dapat mengganggu fungsi sumsum tulang, menyebabkan sumsum tulang tidak bisa memproduksi darah dengan baik," katanya.
Rokok konvensional yang dibuat dari tembakau, di dalamnya juga mengandung amino aromatic.
Zat ini umumnya digunakan dalam pembuatan pestisida dan plasik. Ini dapat membahayakan tubuh karena terbukti bersifat karsinogenik, berisiko menyebabkan kanker kandung kemih.
Sama seperti beberapa zat berbahaya sebelumnya, formaldehid dan asetildehid juga memiliki sifat karsinogenik. Ini merupakan residu dari pembakaran rokok.
"Serta dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, tenggorokan, membrane mukosa, dan saluran napas," kata dokter Rania.
Selain kelima zat berbahaya tersebut, di dalam rokok juga terdapat kandungan tar yang sama seperti yang lain bersifat karsinogenik dan menyebabkan masalah kesehatan secara keseluruhan.
Itulah alasan mengapa pemanfaatan tembakau sebagai rokok dianggap membahayakan kesehatan dan perlu dihindari. (*)
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar