GridHEALTH.id - Inilah yang sebenarnya terjadi saat kebanyakan makan telur sering dianggap sebabkan bisulan.
Sampai saat ini, banyak anggapan perihal terlalu banyak makan telur bisa sebabkan bisulan.
Hal itulah yang membuat banyak orang mempercayai dan akhirnya mewaspadainya.
Tak ada yang salah jika memang harus membatasi mengonsumsi telur.
Namun, ternyata ada fakta lain perihal makan telur bisa menyebabkan bisulan.
Perlu diketahui, bisul ini merupakan benjolan berisi nanah yang menyakitkan dan terbentuk di bawah kulit.
Carbuncle adalah sekelompok bisul yang membentuk area infeksi yang terhubung di bawah kulit.
Bisul (furunkel) biasanya dimulai dengan benjolan lunak kemerahan atau keunguan.
Benjolan dengan cepat terisi nanah, tumbuh lebih besar dan lebih menyakitkan hingga pecah dan mengering.
Area yang paling mungkin terkena adalah wajah, belakang leher, ketiak, paha, dan bokong.
Melansir LiveStrong, penyebab bisul berasal dari infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau staph, bukan dari makan telur.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi bakteri ini.
Baca Juga: Jangan Duduk di Bantal Bisa Sebabkan Bisulan, Mitos atau Fakta?
Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu kalau telur merupakan makanan yang mengandung banyak protein hewani.
Contohnya, telur ayam. Per 100 g makanan ini mengandung 165 kalori, 12,8 g protein, 2,7 mg zat besi, 11,5 g lemak, 0,1 mg vitamin B1, dan masih banyak nutrisi lainnya.
Menurut ahli, angka kecukupan gizi anak di usia 1-3 tahun untuk pasokan energi setidaknya perlu mengasup 1.250 kalori, 23 g protein, dan 8 mg zat besi.
Pada dasarnya, selain susu sapi atau kambing, kacang-kacangan, ikan laut, kedelai, dan gandum, telur memang tergolong makanan yang paling sering menimbulkan alergi.
Kemunculan alergi akibat makanan ini, bisa terjadi dengan segera atau sesudah beberapa waktu mengonsumsi makanan yang mengandung alergen (zat pemicu alergi).
Bila terjadi bisul setelah makan telur ini bisa jadi karena mengalami alergi.
Kuning telur dianggap kurang alergenik dibandingkan dengan putih telur.
Menurut Journal of Agricultural and Food Chemistry, gejala alergi putih telur biasanya akan menyebabkan sakit kepala, mual, dan ruam-ruam kemerahan di kulit.
Perlu diingat, ruam-ruam kemerahan ini bukanlah bisul.
Pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita flu, bisul dapat memicu komplikasi berbahaya, yakni keracunan darah (sepsis) akibat perbanyakan bakteri dalam darah.
Pada keadaan ini, penderita perlu berobat ke dokter.
Baca Juga: Bisulan di Ketiak, Ini 4 Penyebab dan Cara Mudah Mengobatinya
Jika tidak parah, bisa dilakukan beberapa cara ini untuk mengobati bisulan:
- Kompres air hangat
- Gunakan minyak pohon teh
- Gunakan bubuk kunyit
- Menjaga kebersihan
Jika bisulan tidak kunjung sembuh, segera konsultasi lebih lanjut pada dokter untuk mendapatkan penanganan.
Baca Juga: Makan Telur Setiap Hari Bisa Bisulan, yang Benar Ulah Staphylococcus Aureus
Source | : | Kompas.com,WebMD,Livestrong,Gridhealth |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar