GridHEALTH.id - Beginilah fakta yang sebenarnya saat hilang ingatan terjadi pada usia yang sudah menua.
Seiring bertambahnya umur, seseorang kerap kali merasakan keluhan atau masalah kesehatan.
Fisik dan psikologis seseorang memang akan berubah saat sudah menua.
Mulai dari komplikasi beberapa penyakit yang muncul hingga masalah hilang ingatan.
Sampai saat ini, sering anggapan hilang ingatan dikaitkan dengan usia yang sudah menua.
Lalu, apakah hal tersebut bisa dianggap benar?
Seiring kita bertambah usia, otak secara bertahap semakin menyusut atau disebut sebagai penuaan otak.
Mengutip CDC, penuaan otak adalah tentang menyusutnya ukuran otak, melambatnya kinerja otak, dan muncul banyak masalah tentang multitasking.
Mengutip Medical News Today via Kompas, otak manusia memiliki struktur dan fungsi yang kompleks.
Dengan berat sekitar 3 pon, otak manusia terdiri dari sekitar 100 miliar neuron yang saling berhubungan melalui triliunan sinapsis.
Otak manusia berkembang dari waktu ke waktu sejak dalam kandungan.
Kemudian, mengalami penyusutan setelah menginjak usia dewasa.
Penuaan otak tidak dapat dihindari sampai batas usia tertentu.
Hanya saja memang perkembangan penuaan otak setiap orang berbeda.
Secara umum, penuaan otak terjadi pada setiap manusia sekitar usia 30-an atau 40-an, dengan tingkat penyusutan otak yang semakin meningkat pada usia 60-an.
Seperti kerutan dan uban yang mulai muncul, penampilan otak juga mulai berubah.
Maka dari itu, fakta jika kemungkinan mengalami penurunan fungsi kognitif atau gangguan memori meningkat saat bertambah usia.
Namun, tidak semua orang mengalami maslah ini secara siginifikan.
Beberapa orang mungkin mengalami sedikit penurunan kemampuan memori yang normal terkait dengan proses penuaan, sementara yang lain dapat mengalami gangguan kognitif yang lebih serius seperti penyakit Alzheimer atau demensia.
Pada tahun-tahun awal kehidupan, otak membentuk lebih dari satu juta koneksi saraf baru setiap detik (tautan bersifat eksternal dan terbuka di jendela baru).
Pada usia 6 tahun, ukuran otak meningkat menjadi sekitar 90% dari volumenya di masa dewasa.
Namun, pada usia sekitar 40-60an akan membuat perubahan pada otak.
Melansir dari publichealth.columbia.edu, inilah perubahan berikut biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.
Sementara volume otak menurun secara keseluruhan seiring bertambahnya usia, lobus frontal(tautan eksternal dan terbuka di jendela baru) dan hippocampus(tautan eksternal dan terbuka di jendela baru), menyusut lebih dari yang lain daerah.
Lobus terbesar di otak manusia dan dianggap sebagai perilaku manusia dan pusat kendali emosi untuk kepribadian kita.
Hippocampus adalah struktur otak kompleks yang tertanam jauh di dalam lobus temporal.
Ini memainkan peran utama dalam pembelajaran dan memori.
Ini mengacu pada penipisan permukaan luar otak yang bergelombang karena berkurangnya koneksi sinaptik.
Korteks serebral kita, lapisan luar otak berkerut yang berisi badan sel saraf, juga menipis seiring bertambahnya usia.
Penipisan kortikal mengikuti pola, yang mirip dengan kehilangan volume dan terutama terlihat di lobus frontal dan bagian lobus temporal.
Materi putih terdiri dari, serabut saraf bermielin (tautan eksternal dan terbuka di jendela baru) yang digabungkan menjadi saluran dan mengirimkan sinyal saraf antar sel otak.
Para peneliti percaya bahwa myelin menyusut seiring bertambahnya usia, memperlambat pemrosesan dan mengurangi fungsi kognitif.
Materi putih adalah sistem koneksi saraf yang luas dan terjalin yang menghubungkan keempat lobus otak (frontal, temporal, parietal, dan oksipital), dan pusat emosi otak dalam sistem limbik.
Otak mulai menghasilkan berbagai tingkat bahan kimia yang memengaruhi neurotransmiter dan produksi protein, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan fungsi kognitif.
Itulah penjelasan mengenai hilang ingatan saat usia sudah menua.
Seseorang dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penuaan otak.
Segera kunjungi dokter jika hilang ingatan dapat mempengaruhi hidup seseorang.
Baca Juga: Wanita Tragedi Kanjuruhan Kini Hilang Ingatan, Sempat Koma dan Mengalami Pendarahan Otak
Source | : | Kompas.com,cdc.gov,medicalnewstoday,Columbia University Irving Medical Center |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar