GridHEALTH.id - Perlu diperhatikan saat kolesterol terjadi pada ibu hamil.
Kadar kolesterol tinggi selama kehamilan adalah normal dan diperlukan untuk membuat hormon steroid, seperti estrogen dan progesteron, yang sangat penting untuk membawa kehamilan sampai cukup bulan.
Bayi yang sedang tumbuh menggunakan kolesterol, pada tingkat tinggi untuk perkembangan anggota tubuh dan otak yang sehat.
Kadar kolesterol meningkat secara alami selama trimester kedua, memuncak pada trimester ketiga, dan biasanya kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan.
Sebagian besar ahli jantung merekomendasikan bahwa kadar LDL yang buruk harus kurang dari 100 mg/dL dan kolesterol HDL yang baik harus lebih besar dari 60 mg/dL.
Saat seseorang hamil, kadar kolesterolnya meningkat 25 hingga 50%, dan untungnya, kadar HDL tampaknya semakin meningkat.
Kolesterol tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan hipertensi akibat kehamilan, yang dapat mengancam kehidupan orang tua dan anak.
Kolesterol rendah dapat menyebabkan persalinan prematur dan berat lahir rendah.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kolesterol tinggi berdampak buruk pada keturunan orang tua yang hamil, baik di dalam kandungan maupun di kemudian hari.
Misalnya, menurut Heart and Stroke Foundation of Canada, anak-anak yang orang tuanya memiliki kolesterol tinggi sebelum hamil memiliki kemungkinan lima kali lebih tinggi untuk memiliki kolesterol tinggi dibandingkan orang dewasa.
Diet tinggi lemak jenuh dan aktivitas fisik yang kurang juga dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Herbal Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Jahat
Mungkin juga mewarisi kondisi genetik yang disebut familial hypercholesterolemia (FH), yang menyebabkan seseorang memiliki kadar kolesterol awal yang tinggi.
Kebanyakan wanita tidak perlu khawatir tentang peningkatan kolesterol secara alami.
Biasanya, level akan kembali ke kisaran normalnya dalam waktu empat hingga enam minggu setelah melahirkan.
Kolesterol tinggi kronis yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Beberapa cara ini bisa dilakukan untuk mengatasi kolesterol tinggi selama kehamilan:
1. Meningkatkan aktivitas fisik
2. Makan lebih banyak serat
3. Mendapatkan lemak sehat seperti yang berasal dari kacang-kacangan dan alpukat
4. Membatasi makanan yang digoreng dan yang tinggi lemak jenuh dan gula
5. Menambahkan makanan atau suplemen kaya omega-3 ke dalam diet
Beberapa obat kolesterol mungkin tidak direkomendasikan selama kehamilan.
Baca Juga: 5 Makanan Tinggi Serat yang Bantu Penurunan Kolesterol Tinggi
Saat sedang hamil, Food and Drug Administration (FDA) melarang untuk meminum obat kolesterol statin.
Melansir Verywell Health, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal BMJ, menunjukkan bahwa ada kemungkinan terjadi beberapa kondisi seperti:
- Cacat lahir seperti cacat jantung
- Celah-celah langit
- Cacat tabung saraf
- Kelainan struktural lainnya yang terjadi akibat obat statin
Meski begitu, hasil studi tersebut juga belum kondusif dan kondisinya masih cenderung langka terjadi.
Selain itu, rata-rata ibu hamil yang terlibat dalam studi sudah mempunyai masalah kesehatan mendasar seperti diabetes, obesitas, atau minum lebih dari satu obat yang dijual bebas.
Hal tersebut diduga memengaruhi studi.
Maka dari itu, ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi obat kolesterol.
Para ibu hamil disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat.
Baca Juga: 5 Ide Menu Sarapan yang Sehat untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Source | : | parents.com,healthline.com,thebump.com,Gridhealth,Healthmatch.io |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar