GridHEALTH.id - Donor darah dilakukan secara sukarela memberikan sebagian darahnya untuk membantu orang yang membutuhkan transfusi darah.
Ini merupakan salah satu kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tapi juga diri sendiri.
Bertepatan dengan Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni, berikut beberapa manfaat donor darah secara rutin.
Tahu tidak, kalau donor darah ternyata dapat mendorong tubuh untuk menghasilkan darah yang baru.
Setelah darah diambil, tubuh secara otomatis akan memulai proses untuk menggantikan darah yang hilang.
Ini akan merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah yang baru, sehingga meningkatkan kesehatan sistem peredaran darah.
Manfaat donor darah yang lainnya yakni menurunkan risiko penyakit jantung pada seseorang.
Dengan mengurangi volume darah dalam tubuh, donor darah dapat mencegah penumpukan zat berbahaya seperti zat besi yang terkait dengan risiko penyakit jantung.
Setiap kali akan mendonorkan darah, seseorang harus melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Tes ini melibatkan pemeriksaan tes tekanan darah, detak jantung, kadar hemoglobin, dan pemeriksaan penyakit menular.
Melalui pemeriksaan kesehatan tersebut, dapat diketahui kondisi kesehatan secara menyeluruh dan membantu mendeteksi bila ada penyakit serius seperti HIV, sifilis, atau hepatitis.
Baca Juga: Ketahui 5 Titik Pijat yang Bantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Manfaat donor darah selanjutnya adalah membantu mengontrol tekana darah tetap stabil.
Sebuah penelitian pada 2015, menemukan dari 292 pendonor yang rutin mendonorkan darahnya 1-4 kali setahun, tekanan darahnya menurun.
Setelah mengetahui manfaat donor darah, mungkin tertarik untuk melakukannya. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadi pendonor, di antaranya:
Biasanya, seseorang harus berusia antara 17 hingga 65 tahun untuk menjadi pendonor darah.
Calon pendonor darah harus dalam keadaan sehat secara umum dan bebas dari penyakit menular.
Mereka tidak boleh memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, hepatitis, atau kanker tertentu.
Pendonor darah umumnya harus memiliki berat badan yang mencukupi, biasanya minimal 50 kilogram.
Hal ini diperlukan untuk memastikan keselamatan pendonor selama dan setelah proses donor darah.
Ada persyaratan lain yang mungkin berlaku, seperti batasan interval antara setiap donoran, persyaratan pola makan sebelum donor darah, dan pengecualian bagi orang-orang yang baru saja melakukan tindakan medis tertentu.
Donor darah bukan hanya memberikan manfaat yang besar bagi penerima transfusi darah, tetapi juga membawa manfaat kesehatan bagi pendonor.
Jadi, apakah tertarik untuk mulai rutin melakukannya? (*)
Baca Juga: Berbagai Buah Untuk Penderita Darah Rendah, Tak Lagi Pusing dan Lemas
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar