Dilansir dari WebMD, seekor kucing yang terinfeksi rabies biasanya tertular dari gigitan hewan liar lain yang membawa virus tersebut.
Kucing yang rabies biasanya akan menunjukkan gejala-gejala seperti berikut:
1. Perubahan perilaku: Kucing yang biasanya tenang menjadi lebih agresif. Sedangkan yang aktif, justru akan lebih sering mengisolasi diri.
2. Agresi: Kucing menjadi lebih bersemangat, agresif, dan menyerang manusia ataupun hewan lain.
3. Mengiler: Rabies memengaruhi otot di mulut, sehingga kucing tidak bisa menelan. Ini akhirnya menyebabkan air liur kucing terus keluar.
4. Kehilangan kontrol otot: Ini merupakan tahap akhir rabies, membuat kucing lumpuh dan koma.
Kucing rabies dapat menularkan penyakit ini pada manusia melalui gigitan. Karena saat itu terjadi, air liurnya akan bersentuhan langsung dengan selaput lendir atau kulit yang rusak.
Ketika tubuh manusia terpapar, virus akan menyerang otak sebelum muncul gejala setelah masa inkubasi yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Saat akhirnya gejala muncul, seseorang yang terinfeksi akan merasakan keluhan mirip flu yakni tidak enak badan, demam, atau pusing.
Sensasi gatal mungkin juga akan terasa di tempat gigitan. Gejala rabies ini akan berlangsung selama beberapa hari.
Penanganan medis perlu dilakukan segera, karena kasus rabies dapat berakibat fatal. (*)
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai KLB, Ketahui Bahaya Rabies Bila Menginfeksi Manusia
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar