GridHEALTH.id - Asam urat adalah kondisi yang terkait dengan penumpukan kristal asam urat dalam tubuh, yang umumnya mengakibatkan peradangan dan rasa nyeri pada sendi.
Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan pola makan yang tinggi purin, gangguan metabolisme, dan faktor genetik.
Meskipun asam urat biasanya dikaitkan dengan orang dewasa, ternyata juga dapat menjadi masalah serius bagi ibu hamil.
Bahaya asam urat bagi ibu hamil meliputi:
Tingginya kadar asam urat dalam tubuh ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran.
Kondisi ini terkait dengan gangguan aliran darah plasenta yang penting bagi kesehatan janin.
Ketidakseimbangan asam urat juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil, yang juga merupakan faktor risiko keguguran.
Pre-eklampsia adalah kondisi serius yang sering terjadi selama kehamilan dan ditandai dengan tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urin, dan kerusakan organ tubuh.
Tingginya kadar asam urat dalam tubuh ibu hamil dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan pre-eklampsia.
Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Gangguan aliran darah plasenta akibat asam urat yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Baca Juga: Sangat Mudah, Berikut Cara Mengobati Kaki yang Nyeri karena Asam Urat
Kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang mencukupi dapat menghambat pertumbuhan janin secara keseluruhan.
Ini dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah dan masalah kesehatan lainnya pada bayi yang baru lahir.
Asam urat yang tinggi pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan pada janin.
Penelitian telah menunjukkan hubungan antara kadar asam urat yang tinggi dengan kelainan saraf, gangguan jantung, dan masalah perkembangan lainnya pada bayi.
Asam urat yang tinggi dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit hipertensi gestasional, yang merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi selama kehamilan.
Hipertensi gestasional dapat mengakibatkan komplikasi serius, termasuk gangguan aliran darah plasenta, pertumbuhan terhambat pada janin, dan risiko keguguran.
Tingginya kadar asam urat dalam tubuh ibu hamil dapat memengaruhi proses persalinan.
Risiko komplikasi seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim), distosia bahu (kesulitan melepaskan bahu bayi saat lahir), dan persalinan prematur dapat meningkat.
Untuk mengelola bahaya asam urat saat hamil, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan mengikuti panduan medis yang diberikan oleh dokter.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga kadar asam urat tetap seimbang meliputi:
- Menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, makanan laut, dan makanan olahan. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan sumber protein nabati.
Baca Juga: Mengatasi Asam Urat: Mengenali Gejala dan Strategi Pengobatan Efektif
- Mengatur berat badan secara sehat dengan menjaga pola makan seimbang dan melakukan olahraga yang disetujui oleh dokter.
- Menghindari minuman beralkohol dan minuman manis yang tinggi gula.
- Mengonsumsi cukup air putih untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.
- Menghindari stres dan menjaga keseimbangan emosional.
- Rutin mengikuti pemeriksaan kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengelola kondisi asam urat secara tepat.
Dalam situasi asam urat yang parah, dokter mungkin meresepkan obat-obatan yang aman untuk ibu hamil guna mengendalikan kadar asam urat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkompete.
Hal ini untuk memahami dan mengelola risiko asam urat selama kehamilan.
Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Kacang Memicu Asam Urat? Beginilah Penjelasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar