Kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen yang mencukupi dapat menghambat pertumbuhan janin secara keseluruhan.
Ini dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah dan masalah kesehatan lainnya pada bayi yang baru lahir.
Asam urat yang tinggi pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan pada janin.
Penelitian telah menunjukkan hubungan antara kadar asam urat yang tinggi dengan kelainan saraf, gangguan jantung, dan masalah perkembangan lainnya pada bayi.
Asam urat yang tinggi dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit hipertensi gestasional, yang merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi selama kehamilan.
Hipertensi gestasional dapat mengakibatkan komplikasi serius, termasuk gangguan aliran darah plasenta, pertumbuhan terhambat pada janin, dan risiko keguguran.
Tingginya kadar asam urat dalam tubuh ibu hamil dapat memengaruhi proses persalinan.
Risiko komplikasi seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim), distosia bahu (kesulitan melepaskan bahu bayi saat lahir), dan persalinan prematur dapat meningkat.
Untuk mengelola bahaya asam urat saat hamil, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan mengikuti panduan medis yang diberikan oleh dokter.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga kadar asam urat tetap seimbang meliputi:
- Menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, makanan laut, dan makanan olahan. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan sumber protein nabati.
Baca Juga: Mengatasi Asam Urat: Mengenali Gejala dan Strategi Pengobatan Efektif
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar