Penentu penting lainnya termasuk kualitas kehidupan rumah mereka dan hubungan dengan teman sebaya.
Kekerasan (terutama kekerasan seksual dan intimidasi), pengasuhan yang keras dan masalah sosial ekonomi yang parah diakui sebagai risiko kesehatan mental.
Beberapa remaja berisiko lebih besar terhadap kondisi kesehatan mental karena kondisi kehidupan mereka, stigma, diskriminasi atau pengucilan, atau kurangnya akses ke dukungan dan layanan berkualitas.
Ini termasuk remaja yang tinggal di lingkungan kemanusiaan dan rapuh; remaja dengan penyakit kronis, gangguan spektrum autisme, disabilitas intelektual atau kondisi neurologis lainnya.
Bukan hanya itu saja, remaja hamil, orangtua remaja, atau mereka yang menikah dini atau terpaksa; yatim piatu; dan remaja dari latar belakang etnis atau seksual minoritas atau kelompok terdiskriminasi lainnya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, remaja tidak bisa hanya berfokus pada kesehatan fisik saja, karena kesehatan mental juga memainkan peran yang besar dalam kehidupan.
Kesehatan mental menunjukkan kemampuan diri sendiri untuk mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan sehari-hari.
Beberapa langkah perubahan sederhana bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental.
Dengan melakukan perubahan ini, maka dapat dipastikan hal ini memengaruhi semua aspek kehidupan.
Berikut ini beberapa hal sederhana yang dapat meningkatkan kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa, cara berpikir tentang diri sendiri dapat memiliki efek yang kuat pada kejiwaan.
Baca Juga: Dampak Roleplay TikTok pada Kesehatan Mental: Menjaga Keseimbangan dan Kesejahteraan Emosional
Source | : | Unair.ac.id,Who.int |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar