GridHEALTH.id - Perlu diperhatikan efek hipertiroid pada tubuh yang sangat berbahaya.
Sebagian orang mungkin mengenal dengan penyakit hipertiroidisme yang satu ini.
Namun, tak sedikit dari mereka yang mengetahui lebih jelas perihal penyakit ini.
Bahkan, efek hipertiroid ini bisa membahayakan kondisi tubuh.
Hipertiroid adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Hormon tiroid, seperti tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme tubuh.
Ketika terlalu banyak hormon tiroid diproduksi, metabolisme tubuh meningkat secara berlebihan, menyebabkan berbagai gejala dan dampak pada organ dan sistem tubuh lainnya.
Penyebab umum hipertiroid adalah penyakit Graves, yang merupakan gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang kelenjar tiroid dan merangsang produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Penyebab lainnya termasuk adenoma tiroid toksik, yang merupakan tumor jinak pada kelenjar tiroid, dan tiroiditis, yaitu peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang terakumulasi.
Gejala hipertiroid dapat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi peningkatan denyut jantung, peningkatan kecepatan metabolisme, kelelahan, kegelisahan, hingga penurunan berat badan.
Selain itu, sensitivitas terhadap panas, berkeringat berlebihan, gangguan tidur, dan penampilan mata menonjol (terutama pada penyakit Graves) juga bisa jadi gejalanya.
Efek hipertiroid pada tubuh dapat bervariasi dan melibatkan berbagai sistem organ.
Berikut adalah beberapa efek yang umum terjadi pada hipertiroidisme.
Hormon tiroid berperan dalam mengatur metabolisme tubuh.
Dalam hipertiroidisme, kadar hormon tiroid yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, peningkatan produksi energi, dan peningkatan laju detak jantung.
Orang dengan hipertiroidisme sering mengalami penurunan berat badan meskipun makan dengan normal atau bahkan lebih banyak dari biasanya.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan laju metabolisme tubuh dan peningkatan pembakaran kalori.
Hormon tiroid yang berlebihan dapat memengaruhi sistem kardiovaskular.
Ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, dan aritmia (ketidaknormalan irama jantung).
Jika tidak diobati, hipertiroidisme jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan gejala sistem saraf yang bervariasi, termasuk kegelisahan, iritabilitas, tremor (getaran), gangguan tidur, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi.
Beberapa orang juga mengalami kecemasan atau depresi.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan peningkatan motilitas usus, yang dapat mengakibatkan diare atau tinja yang sering.
Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami penurunan nafsu makan atau mual.
Pada wanita, hipertiroidisme dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi, termasuk menstruasi yang lebih ringan atau tidak teratur.
Pada pria, hipertiroidisme dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Kulit menjadi lebih tipis dan lembut pada hipertiroidisme.
Beberapa orang juga mengalami kemerahan atau pembengkakan di sekitar mata.
Rambut juga dapat menjadi rapuh dan mudah rontok.
Hipertiroidisme yang tidak diobati dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang (osteoporosis) dan meningkatkan risiko patah tulang.
Efek hipertiroidisme dapat bervariasi antara individu, penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.
Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi yang komprehensif dan rencana perawatan yang sesuai.
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar