"Yang namanya motorik, ketika mereka bermain anak itu di usia dini butuh sekitar 3 jam per hari untuk gerak," ujarnya.
"Enggak harus sepedaan keliling komplek. Kalau anak bermain tuh biarin ngambil dari rak sendiri, jangan semua langsung 'kamu butuh apa?' kita langsung ambilin. Karena gerak begitu sudah terhitung di 180 menit," sambungnya.
Hak bermain anak yang tidak boleh dilupakan adalah membiarkan mereka bereksplorasi dengan mainannya.
Contoh mainan yang bisa dimainkan yakni mencampur dough dengan warna-warna yang berbeda atau slime.
Selain jenis permainan, tempat anak bermain juga tak kalah penting diperhatikan oleh orangtua.
Pritta menjelaskan, sesuai dengan metode montessori, sebisa mungkin mainan akan ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau, sehingga anak bisa mengambil mainan yang diperlukannya, tanpa harus dibantu oleh orangtua.
"Sebisa mungkin alat bermain anak bisa diambil sendiri. Jangan disimpan terlalu tinggi, sehingga anak harus selalu minta tolong. Paling tinggi 10-15 senti di atas dia, tapi paling bagus dia melihat ke bawah, jadi raknya ada di bawah dia," jelasnya.
Hindari juga meletakkan mainan anak di dalam box yang tertutup, karena ini juga akan membuatnya jadi malas untuk bermain.
Ruangan bermain juga tidak perlu terlalu besar, tapi pastikan ada space atau ruang yang cukup luas untuk anak bermain di lantai.
"Jadi, jangan misalnya rak bermain, terus depannya langsung ada meja besar. Ini (akan) membatasi dia," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Kini Wajib Skrining Hipotiroid Kongenital, Cegah Gangguan Tumbuh Kembang
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar