Melansir laman Mother Love, pada 1989 WHO dan UNICEF mengeluarkan pernyataan bersama yakni "Melindungi, Mempromosikan, dan Mendukung Pemberian ASI: Peran Khusus Layanan Bersalin".
Pernyataan tersebut menguraikan manfaat menyusui, kesehatan bayi dan ibu, kelestarian lingkungan, dan aksesibilitas.
Kedua organisasi tersebut menguraikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti oleh negara-negara untuk mengubah presepsi masyarakat tentang menyusui.
Ini juga bermaksud menjadi cara untuk meningkatkan dukungan budaya bagi ibu yang memilih untuk menyusui.
Pada 1990, UNICEF lalu menulis Deklarasi Innocenti, sebuah komitmen untuk melindungi dan mendukung pemberian ASI dengan menangani norma sosial, peraturan tempat kerja dan memberikan pendidikan yang memadai bagi para ibu.
Deklarasi tersebut mengakui, bahwa menyusui adalah elemen penting dari kesehatan bagi ibu dan anak.
Selain melindungi kesehatan fisik keduanya, pemberian ASI eksklusif juga berpengaruh dalam peningkatan kesehatan mental.
Seperti yang sudah diketahui, menyusui adalah cara ibu memberikan nutrisi yang ideal untuk anak dalam dua tahun pertama kehidupannya.
Ini menjadi dasar dalam kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang hingga anak tumbuh dewasa.
Bagi ibu, bisa mendapatkan manfaat menyusui seperti menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium.
Juga, mengurangi kemungkinan berkembangnya depresi yang terjadi setelah proses persalinan. (*)
Baca Juga: Tak Hanya Memperlancar ASI, Ini Manfaat Lain Daun Kelor, Cara Mengolahnya Harus Benar
Source | : | PAHO,World Breastfeeding Week,Mother Love |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar