Dokter Darmawan menjelaskan, mengapa anak rentan mengalami masalah kesehatan karena polusi udara, yakni karena masih dalam fase tumbuh dan kembang.
"Tumbuh dalam hal paru misalnya, di masing-masing tahapannya kalau terjadi gangguan bisa menyebabkan (masalah) mulai dari dalam kandungan, bisa menyebabkan gangguan sistem respiratory hingga anaknya besar nantinya," ungkapnya.
Ketika anak sudah dilahirkan, maka pajanan polusi udara dapat terjadi melalui kulit, sistem pernapasan, ataupun pencernaan melalui makanan yang sudah terkontaminasi.
Mengingat efeknya yang dapat berdampak serius bagi kesehatan anak, IDAI membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari polusi udara.
1. Pada situasi polusi yang cukup tinggi, lebih banyak berada di dalam rumah.
2. Lakukan aktivitas di lingkungan masing-masing, sehingga tidak terlalu banyak mobilitas yang dapat meningkatkan polusi.
3. Menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah, seperti bersekolah.
"Masker dianjurkan untuk mengurangi (paparan polusi), tentunya efek perlindungannya sesuai dengan jenis masker. Kalau masker kain tentu tidak sebagus masker bedah, masker bedah juga tidak sebagus masker N95, tapi tentunya mengurangi risikonya," pungkasnya.
4. Mengonsumsi makanan yang sehat.
5. Menggunakan air purifier di rumah.
6. Perbanyak minum air putih untuk membilas racun yang masuk ke tubuh. (*)
Baca Juga: Bisakah Masker Medis Mengurangi Dampak Polusi Udara?
Source | : | iqair.com,media briefing |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar