Bekerja dari rumah memberikan kemungkinan untuk mempunyai lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman, maupun hewan peliharaan.
Hal tersebut dapat membantu kita mengerjakan tugas-tugas baru dengan lebih segar dan motivasi yang meningkat.
Selain itu, bekerja jarak jauh juga membuat seseorang lebih berenergi dan waktu dapat digunakan untuk rutinitas yang menunjang kesehatan.
Misalnya jadi lebih banyak waktu untuk berolahraga atau melakukan meditasi. Bekerja di rumah juga memberi kesempatan untuk memperbaiki jadwal tidur, yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
Di balik kelebihannya, penerapan WFH juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental, ada juga kekurangannya.
Melansir Longevity Technology, tidak jelasnya garis antara waktu kerja dan kehidupan pribadi, menyebabkan beberapa kondisi yang merugikan pada kesehatan mental, termasuk burnout.
Sebuah survei menemukan, hampir 15.000 karyawan dari 15 negara menunjukkan adanya perasaan depresi dan kecemasan yang terus-menerus.
Semua gejala tersebut seperti diketahui berhubungan dengan kelelahan mental atau burnout.
Karyawan yang mengalami burnout, seringkali jadi lebih mudah tersinggung dan membenci atasan ataupun teman kerja.
Mereka juga merasa tidak efektif dan kehilangan motivasi, seolah-olah tidak dapat menyelesaikan pekerjaan.
Kondisi ini juga menyebabkan rasa energi mental terkuras, ditambah gejala fisik seperti sakit kepala dan insomnia. (*)
Baca Juga: Tak Ada Salahnya Dicoba, Inilah Manfaat Berbicara Sendiri untuk Kesehatan Mental
Source | : | Kompas.com,Omni Present |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar